Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Turun Gunung, Konon Isunya Pemilu 2024 Tidak Jurdil?

19 September 2022   09:43 Diperbarui: 19 September 2022   09:55 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika melihat tudingan tanpa didukung laporan atau data, maka ini adalah gaya SBY yang selalu membuat dirinya sebagai vitim atau korban. Kemenangan SBY-Jk pada Pilpres 2004 merupakan strategi victim. 

Diisukan bahwa dia dan JK dikorbankan dan dianiaya oleh Presiden Megawati. Akhirnya mereka maju sebagai Paslon dalam Pilpres.

Gaya itu dilakukan sekarang karena melihat peluang AHY sebagai kandidat dalam Pilpres 2024 seakan gelap? Lalu dilakukan manuver tudingan Pilpres 2024 akan berjalan tidak jurdil? Jika Paslon Pilpres 2024 hanya diikuti dua Paslon, maka posisi AHY akan gelap. Lalu isu ini dilemparkan sebagai pemanas bagi kontestasi Pilpres 2024 dan membuka peluang AHY?

Dulu ketika menjabat Presiden, SBY pernah membuat jumpa pers bahwa konon ada laporan bahwa dia akan menjadi sasaran tembak. Dia menunjukkan foto dirinya dengan korban tembakan peluru. Kita bingung, seorang presiden mengeluh bahwa dia diancam penembakan. Padahal Paspampres mengawalnya sepanjang waktu. 

Apakah dia tidak percaya dengan kemampuan Paspampres untuk mengawal dan menjamin keamanannya? Itu pertanyaan yang tak pernah terjawab. Namun sampai akhir periode keduanya presiden, dia tidak pernah tertembak atau ditembak.

Jika isu Pemilu 2024 ini mau dijadikan SBY sebagai gaya victim karena posisi AHY yang seakan tidak mendapatkan tempat dalam Pilpres 2024, apakah Pemilu ini yang akan kita korbankan? 

Sebagai mantan presiden dan ketum partai, apakah SBY mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara dengan degradasi Pemilu 2024 untuk kepentingan partai dan anaknya?

Disini kita pertanyakan kapasitas SBY sebagai mantan presiden dua periode 2004-2014. Apakah sebagai mantan presiden belum cukup untuk membuat dirinya dengan pola pikir sebagai negarawan? Apakah mantan presiden dua periode masih berkutat kepentingan partai dan keluarganya  rela mengorbankan kepentingan bangsa dan negara?

Agenda demokrasi lima tahunan.

Pemilu sebagai agenda demokrasi lima tahunan menjadi ajang rekrutmen dan peralihan kepemimpinan secara damai. Berbeda dengan kudeta atau negara kerajaan yang dinasti dan turun temurun. Seharusnya pesta dan agenda lima tahunan demokrasi ini harus dijaga dan dikawal. Bukan dituduh, dituding dan dikorbankan demi kepantingan paratia atau golongan.

Pemilu merupakan pesta demokrasi seharusnya dilakukan dan dirayakan sebagai pesta rakyat dengan kegembiraan. Bahwa pelaksanaan pemilu belum sempurna, itu manusiawi. Apakah pemilu 2004, 2009  dan 2014 yang dilakukan ketika eranya presiden SBY itu sempurna? Tidak juga. banyak masalah dan bahkan tudingan kecurangan Pemilu 2009 sangat luar biasa. Namun bangsa ini bisa melupakan dan menyambut pemilu berikutnya dengan antusias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun