Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sang Gembong

28 Agustus 2022   07:27 Diperbarui: 28 Agustus 2022   07:30 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

   "Tidak apa-apa itu. Semua sudah ada yang mengurusnya, santai saja," Jawab Sang Gembong sambil menghembuskan asap cerutunya.

   "Bagaimana peluang kita bos. Atasan Sang Kaisar mengatakan bahwa selama kepemimpinan beliau tidak boleh ada judi," kata Sang Tangan Kanan sedikit resah.

   "Sudah saya bilang tenang. Sudah puluhan tahun kita menjadi gembong permainan ini. Saya mulai dari anak buah sampai pimpinan tertinggi di bawah Sang Kaisar. Kau meragukanku?" Tanya Sang Gembong.

   "Saya hanya menyampaikan keluhan dari pasukan kita yang sedang tiarap dan bersembunyi juga," kata Sang Tangan Kanan menimpali.

   "Katakan kepada mereka agar sabar. Semua ada waktunya. Ada waktu bermain, ada waktunya berhenti. Yang penting semua para koordinator dikirim semua persediaan dan biayanya. Pasukan paling bawah semua dinonaktifkan. Katakan semua usaha kita tutup sampai ada pemberitahuan dan perintah baru," kata Sang Gembong tegas.

   "Siap bos. Tapi bagaimana dengan pergantian Sang Kaisar. Siapa Sang Kaisar baru yang akan ditunjuk? Jangan-jangan tidak ada lagi Sang Kaisar baru," Tanya Sang Tangan Kanan.

   "Tidak usah khawatir. Mau ada kaisar baru, atau tetap dengan kaisar lama, itu bukan urusanmu. Biarkan para bos diatas yang mengatur dan memerintahkannya," jawab Sang Gembong.

   "Kalau kegiatan kita tetap dilarang selama periode atasan Sang Kaisar, bagaimana bos?" Tanya Sang Tangan Kanan lagi.

   "Tidak usah bicara larangan. Menurut hukum di negeri ini, judi itu illegal. Melanggar hukum. Kenapa kau bicara larangan? Tapi judi ini tidak hanya penting bagi kita, tetapi juga bagi para petinggi jenderal itu dan anak buahnya. Boleh atasan Sang Kaisar mengatakan begitu, namun kenyataannya kita dilindungi juga. Sepanjang kita bisa memberikan setoran seperti yang ditargetkan, maka kita akan dilindungi," jawab Sang Gembong.

   "Jadi kita cukup bersabar menunggu perintah baru ya bos?" kata Sang Tangan Kanan.

   "Ya, dan jangan keluar dari kawasan villa mewah ini. Jaga saluran komunikasi tetap aman. Kode pembicaraan tetap dijaga. Jangan menghubungi teman-teman yang sedang di luar negeri. Mereka sudah dipantau disana. Justeru kita yang aman tanpa pemantauan disini. Ketika keadaan kondusif, segera kita susun tim baru," kata Sang Gembong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun