Partai Nasdem ke depan bisa memainkan strategi menggantung koalisi dengan PKS dan Demokrat. Jika komunikasi dengan PDIP diintensifkan, maka PKS dan Demokrat bisa goyah dan enggan berkoalisi dengan Partai Nasdem.
Jika seperti itu kemungkinannya, maka kita bisa mengamati perkembangan selanjutnya. Siapakah yang akan mengambil inisiatif komunikasi? Partai Nasdem atau PDIP untuk kedua partai ini. Untuk PKS dan Demokrat, apakah mereka akan berinisiatif membangun komunikasi yang lebih  instensif dengan Partai Nasdem?
PDIP mulai bergerak. Gerakan ini pasti akan mempengaruhi peta koalisi. Jika Puan bertemu dengan para Ketum partai koalisi pendukung Jokowi, maka patut diduga komunikasi antara partai pendukung Jokowi akan semakin solid. Apakah itu menjadi jaminan mereka tetap berkoalisi untuk Pilpres 2024, ini masih sebuah pertanyaan.
Isu pamit Surya Paloh kepada Jokowi sempat heboh. Begitu Puan datang menemui Paloh, keadaan menjadi berubah. Kekompakan yang ditunjukkan Paloh-Puan seakan menghapus ketegangan dan saling sindir antara PDIP dengan Partai Nasdem. Istilah Partai Sombong seakan terlupakan sejenak. Benarkah masalah ketegangan itu sirna sekejap dan hilang? Belum tentu juga. Surya Paloh wajarlah senang karena dikunjungi Puan atas perintah Megawati.
Apakah Surya Paloh akan menugaskan Prananda Paloh  mengunjungi Megawati sebagai kunjungan balasan Puan? Putera Mahkota dan Ketua DPP. Mungkinkah Megawati mau menerima Prananda Paloh dan menyambutnya antusias seperti Surya Paloh menyambut Puan?
Kita sedang menunggu perkembangan politik pasca pertemuan Paloh-Puan. Bagaimana jadinya? Kemana arah koalisinya? Partai Nasdem dengan PDIP? Atau Partai Nasdem denga PKS dan Demokrat? Mari kita tunggu kelanjutan kisah politiknya.
Salam Menunggu Koalisi.
Aldentua Siringoringo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI