Artikel ke-100 di Bulan Juni-Juli 2022.
Penulis yang masih anggota baru di Kompasiana, dan masih tahap pembelajar sesungguhnya tidak ada target atau apapun yang ingin dikejar.Â
Penulis memulai menulis di Kompasiana sejak April 2020. Ketika Pandemi Covid-19 datang dan membuat kita semua tiarap di rumah.Ketika tiarap di rumah itulah muncul ide mau memulai menulis di Kompasiana.Â
Penulis sudah pernah menulis di Facebook setiap hari sejak tahun 2017 sampai dengan 2018. Tulisan tiap hari tersebut dikumpulkan menjadi dua buah buku. Pencerahan tanpa Kegerahan dan Semangat Pagi Indonesia. Diterbitkan oleh penerbit BPK Gunung Mulia Jakarta.
Aktivitas menulis di Kompasiana sejak April sampai dengan Juli 2020 selama 100 hari melahirkan 150 artikel dan artikel tersebut diterbitkan menjadi dua buku. Satu berjudul "Inspirasi di Masa Pandemi", kumpulan artikel dialog antara Sang Kakek dan Sang Cucu. Buku kedua, "Setiap Orang Ada Masanya dan Setiap Masa Ada Orangnya," juga diterbitkan BPK Gunung Mulia Jakarta.
Pada bulan April 2021 penulis cuti selama setahun sampai aktif kembali April 2022. Cuti selama setahun karena kesibukan dan mungkin alasan juga ya. Memang kesibukan tiada tara terkadang memaksa memilih. Terus menulis atau memprioritaskan tugas lainnya. Dan itulah kenyataannya, harus memilih cuti. Pekerjaan utama menuntut totalitas waktu.
Ketika April 2022 memulai lagi menulis di Kompasiana, penulis ingin lebih intensif menulis. Keinginan menulis tiap hari menjadi menggebu-gebu.Â
Proses membaca tiap hari semakin mendorong niat menulis tiap hari. Pada bulan April dan Mei 2022 hal tersebut tidak bisa konsisten dilakukan. Kesibukan dan tanggungjawab kepada acara keluarga menuntut demikian.
Awal Juni 2022, penulis membuat komitmen dan janji kepada diri sendiri. Lebih tepat sebetulnya adalah menantang diri sendiri. Menulis setiap hari di bulan Juni-Juli 2022 harus menuliskan 100 artikel. Selama 6o hari menulis 100 artikel. Wow, apa ini? Bertanya kepada diri sendiri, apakah aku berani menantang diri sendiri, menulis 100 artikel selama bulan Juni-juli 2022.
Tantangan dari diri sendiri itu kuterima. Ok, deal antara saya dan aku. 100 artikel selama Juni-Juli. Penulis melakukan itu setiap hari.
Tadi malam setelah pulang larut malam, sehabis acara talk show dengan sekelompok anak muda yang membahas topik hubungan dan komunikasi orang tua dengan anak, saya memeriksa akun Kompasiana. Wah tulisan baru 95, sementara Juli tinggal satu hari. Bagaimana ini? Menyerah atau bekerja keras dengan waktu tinggal sehari?
Ini adalah tantangan yang sudah diterima. tantangan dari diri sendiri menuntut komitmen diri sendiri juga. Tinggal besok minggu, 31 Juli 2022. Semula ada satu kegiatan penting yang akan dihadiri. Demi target 100 artikel, maka acara penting yang lain ditunda kehadirannya.
Jadilah saya bertarung, berjuang dengan membaca dan mempersiapkan 5 tulisan sehari. Wow, apakah sanggup? Kuaturlah waktu membaca, istirahat dan menulis serta mengatur upload di Kompasiana. Akhirnya tulisan ke 99 selesai.
Apa artikel ke 100? Apakah menulis bidang politik, hukum atau tentang  apa? Memang masih ada bahan tulisan tentang politik atau hukum yang sudah dipersiapkan. Namun kuputuskan, tulisannya adalah seperti yang ada ini. Artikel ke 100 di bulan Juni-Juli 2022.
Judul dahn artikel ini bukan bermaksud gagah-gagahan atau ingin memberitahu kelebihan, sama sekali tidak. Jauh dari itu.
Tulisan ini hanyalah sebuah kisah seorang penulis yang menantang diri sendiri menulis 100 Â artikel selama 60 hari di bulan Juni-Juli 2022. Ini untuk menertibkan diri sendiri dan membangun komitmen menulis tiap hari. Tidak mungkin ada tantangan dari orang lain seperti itu. Dan ketika penulis tidak bisa konsisten, berarti penulis gagal menertibkan diri sendiri.
Artikel ke 100 ini hanyalah sebuah penghargaan kepada diri sendiri yang telah berjuang untuk melawan segala kemalasan, alasan pekerjaan dan entah alasan apapun untuk berdalih tidak memenuhi komitmen menulis tiap hari.
Tulisan ini hanyalah sebuah kisah tentang menulis yang  membutuhkan komitmen dan disiplin. Bagaimana kita mau berkomitmen dan disiplin berjanji kepada orang lain, jika kepada diri sendiri saja tidak berani disiplin dan berkomitmen? Bagaimana kita mau mengajak orang lain berkomitmen dan disiplin, jika tidak dimulai dari diri sendiri? Sesederhana itulah maksud tulisan ini.
Artikel ke 100 ini diharapkan bisa menginspirasi diri sendiri, bahwa komitmen bisa dijaga, jika kita disiplin. Semoga pencapaian ini akan semakin menambah semangat dan isnpirasi untuk belajar membaca dan menulis setiap hari semakin mantap ke depan.
Ini juga sebagai ungkapan syukur kepada DIA yang memperkenankan penulis memiliki waktu dan kesempatan menulis membagikan isi pikiran kepada para pembaca dan rekan kompasioner lainnya.
Terima kasih juga untuk admin yang setia membaca dan memberikan penilaian dan menjadi tulisan pilihan dan AU atas  artikel penulis. Juga K rewardnya. Semoga para admin sehat selalu. Salam hormat dari penulis untuk semua admin dan keluarga besar pengelola Kompasiana.
Terima kasih kepada rekan kompasioner yang selalu memberikan rating dan komentar di tulisan kami. Mungkin kami tidak bisa selalu membalas kebaikan para rekan untuk memberikan rating dan komentar di tulisan rekan-rekan.
Semoga ke depan penulis memiliki kesempatan dan waktu untuk memberikan rating dan komentar di tulisan para rekan. Tulisan ini harus segera diakhiri, karena ini sudah menjelang malam dan menutup tanggal 31 juli 2022. Jangan sampai kelewatan waktu akhirnya artikel ke 100 bukan lagi di bulan Juli, tapi sudah di bulan lain.
Salam Semangat Menulis.
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H