Xi Jinping Menghardik Biden, Rusia Dukung China, Apakah Ketua DPR AS Tetap berkunjung Ke Taiwan?
Kawasan China-Taiwan kembali memanas. Rencana kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan telah membakar suhu politik dan ketegangan baru AS-China. Rusia mendukung China tentang masalah Taiwan. Dalam percakapan telepon antara Xi Jinping dengan Biden, Xi Jinping menghardik Biden. Apakah ketua DPR AS Nancy Pelosi akan tetap berkunjung ke Taiwan?
Sungguh Xi Jinping ini keras dan standar China yang kukuh soal Taiwan. Jinping mengingatkan Biden agar jangan main api di Taiwan. Biden membalas bahwa AS tidak akan berubah soal Taiwan, terlepas dari kunjungan Nancy Pelosi. Ini berarti Biden juga bersikukuh mendukung Taiwan terpisah dari China daratan dan tetap didukung AS.
Terlepas dari hardikan Jinping kepada Biden dan pernyataan Biden yang tak akan mengubah dukungan ke Taiwan, percakapan dua tokoh dunia ini patut diapresiasi dengan jempol. Dalam suasana yang tegang, kedua pemimpin ini mampu berdialog melalui telepon selama dua jam tujuh belas menit. Ini berarti dialog panjang untuk membahas soal Taiwan tersebut.
Politik luar negeri AS tentang Taiwan tidak berubah, tetap mendukung kemerdekaan Taiwan, memang sangat mengganggu China. Ketenangan semu selama ini di kawasan Taiwan ini seakan terpicu memanas dengan rencana kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ini. Apa yang mendesak sehingga Ketua DPR AS ini berkunjung ke Taiwan? Bagaimana jika sesuatu terjadi, apakah AS dan China akan berperang di Taiwan?
Dominasi AS memang sedang diuji. Perang Ukraina Rusia masih berlangsung. AS dan NATO membantu Ukraina. Apakah kunjungan Ketua DPR AS ini akan memecah konsentrasi China untuk membantu Rusia dalam perang Ukraina-Rusia? Selama ini memang China secara diam-diam membantu Rusia dalam perang tersebut? Apakah AS ingin mengganggu China dengan masalah Taiwan agar China tidak lagi mau membantu Rusia ke depan?
Berbagai spekulasi tentang kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan ini muncul. Apakah AS akan mengarahkan pesawat tempur dan kapal militer  untuk mengawal kunjungan Ketua DPR AS ini? Apakah ini akan semakin memicu kemarahan China? Itu sudah pasti. Dan tentu AS sudah melakukan  kalkulasi tentang hal tersebut.
Hardikan Jinping terhadap Biden bisa dianggap sebagai peringatan keras China kepada AS. Jangan bermain api. Nanti anda terbakar, demikian peringatan Jinping dalam hardikannya. Apakah Biden akan mundur? Ternyata tidak. Mungkin saja kunjungan Ketua DPR AS ini ditunda, namun sikap politik luar negeri AS tentang Taiwan akan tetap sama.
Jika demikian halnya, berarti Masalah Taiwan akan tetap berada pada posisi bagaikan api dalam sekam. Setiap saat siap meledak, jika api dalam sekam membara karena dipicu. Entah apapun pemicunya, bisa saja terjadi seperti rencana kunjungan ketua DPR AS ini.
Pertanyaan kita, apakah AS akan tetap melakukan kunjungan yang akan memicu ketegangan ini semakin panas? Atau AS akan menunda rencana kunjungan Ketua DPR AS ini? Pertimbangannya ada pada pihak AS dan Biden. Jika Biden memang ingin mengganggu China, kunjungan itu akan tetap dilaksanakan. Namun jika dia takut dengan hardikan Jinping, maka dia akan menunda.
Sama dengan konteks posisi AS di kawasan Baltik dalam perang Ukraina-Rusia, ketika Rusia mengingatkan AS jangan bermain api. Biden tidak berani secara terang-terangan membantu Ukraina menjadi anggota NATO. Mereka hanya memberikan bantuan militer dan logistik kepada Ukraina.