Bukti-bukti yang diajukan Tim Kuasa Hukum ke Bareskrim berupa foto sayatan, luka dan bekas luka tembak di tubuh Brigadir J menggambarkan penganiayaan berat dan menghilangkan nyawa Brigadir J dengan sengaja dan terencana.
Permohonan perlindungan Bharada E dan isteri Ferdy sambo ke LPSK ini semakin menguatkan dugaan konspirasi tersebut. Apakah Bharada E dan isteri Ferdy Sambo merasa sebagai korban dan harus meminta perlindungan LPSK? Kenapa Bharada E belum ditetapkan sebagai tersangka? Menunggu perkembangan? Perkembangan apa?
Penutupan berita kematian Brigadir J selama tiga hari dari 8 Juli 2022 sampai 11 Juli 2022 semakin menguatkan adanya konspirasi tersebut. Pengamanan barang bukti dan lokasi kejadian perkara? Termasuk CCTV?
Apakah kasus ini bisa ditutupi dengan mengorbankan Brigadir J dan Bharada E? Untuk menghindari kasus ini menjadi liar dan tidak etrkendali, sebaiknya Polri terbuka mengusut dan menjelaskan kasus ini apa adanya. Teramat sulit menutupi kasus ini. Banyaknya pihak yang terlibat semakin membuat kasus ini sulit ditutupi.
Apakah peran LPSK dalam kasus ini? Melindungi Bharada E dan isteri Ferdy Sambo? Ataukah akan melindungi keluarga Brigadir J yang meninggal dan jatuh sebagai korban? Bagaimana HP keluarga Brigadir J yang diretas? Bagaimana nasib HP dari Brigadir J yang masih hilang?
Jika LPSK melindungi Bharada E dan isteri Ferdy Sambo atas permintaan Ferdy Sambo, lalu LPSK menganggap mereka sebagai korban, dan tidak menganggap Brigadir J dan keluarganya sebagai korban, itukah fungsi dan peran LPSK?
Dengan permohonan perlindungan dari Bharada E dan isteri Ferdy Sambo, maka dugaan semua mereka ini adalah korban menjadi kuat. Jika Brigadir j, Bharada E dan isteri Ferdy Sambo, dan bahkan mungkin Ferdy Sambo menjadi korban, lalu siapakah pelakunya? Kenapa belum ada tersangka? Benarkah ini sebuah konspirasi?
Jika mereka yang disebut diatas sebagai korban, maka patut diduga konspirasi ini tingkat tinggi dan patut diduga dilakukan para bintang di Polri. Mungkinkah ini perang bintang di Polri? Jika ini adalah perang bintang, apakah kasus ini bisa diungkap dengan jujur dan jelas? Jangan-jangan barang bukti sudah raib atau sudah disterilkan.
Namun pepatah yang mengatakan, sepandai-pandai tupai melompat, sesekali pasti jatuh. Atau bahasa kejahatan, setiap kejahatan tidak ada yang sempurna, selalu meninggalkan celah dan cacat. Dari celah dan cacat inilah peluang mengungkapkannya.
Serapi-rapi menutupi bangkai, pasti baunya akan muncul pada waktunya. Jika konspirasi tingkat tinggi sekalipun, selalu ada ruang, celah dan cacat tadi. Kapankah ini akan mulai terungkap? Kini Ferdy Sambo sudah dinonaktifkan. Akankah muncul keterangan atau bukti baru? Kenapa belum ada tersangka? Kita tunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H