Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Sayang (di Mata Massa) dan Ganjar Malang (di Mata Elit PDIP)

4 Juli 2022   17:53 Diperbarui: 4 Juli 2022   17:59 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganjar Pranowo, satu dari tiga nama Bacapres 2024 yang selalu unggul elektabilitas dan hasil survey. Hasil survey nasional, massa pemilih PDIP , Ganjar  memperoleh 34,2 persen, Prabowo 11,1 persen, Anies 7,2 persen  dan Puan  1,9 persen. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas (Bisnis .com, 7 April 2022)

Hasil survey untuk massa pemilih PDIP di Jateng Ganjar memperoleh angka 68 persen, Prabowo sekitar 12 persen dan Puan Maharani sekitar 8 persen. Inilah Ganjar di mata massa pemilih PDIP. Ganjar sayang.

Para elit PDIP menganggap Ganjar itu buruk. Sok jadi Capres, Kleminthi, tidak ada prestasi selama delapan tahun. Tidak boleh ikut pertemuan yangd dihadiri Puan di Semarang. Bambang Pacul seakan tak memberi tempat ke Ganjar.

Ketika Rakernas PDIP, Ganjar diperintah untuk membacakan rekomendasi Rakernas yang mengatakan bahwa urusan Capres adalah kewenangan Megawati sebagai ketua umum. Dia seperti dikerjain oleh elit PDIP. Ganjar malang.

Massa PDIP menyayangi Ganjar. Gaya kepeminpinannya dan dekat dengan kaum milenial serta menjalin komunikasi dengan memanfaatkan media sosial membuat Ganjar populer.

Popularutas dan elektabilitas yang tinggi mengalahkan Puan Maharani membuat para elit PDIP sangat membencinya. Para loyalis Puan Maharani yang ada di PDIP sangat marah dan menghina Ganjar. Para elit menginginkan Puan Maharani yang akan maju dalam Pilpres 2024.

Para elit PDIP menuduh Ganjar membentuk Tim Media di medsos, makanya elektabilitasnya tinggi. Aneh juga ya. Jika para elit PDIP menyadari bahwa Ganjar membentuk tim media sosial untuk meningkatkan elektabilitas kenapa tidak ditiru? Apakah maksud mereka agar Tim media sosial Ganjar yang bekerja untuk Puan?

Elit PDIP sudah pernah mencoba untuk memerintahkan kader PDIP untuk membuat baliho untuk Puan. Baliho Puan ada di seluruh wilayah Indonesia, namun elektabilitasnya tak kunjung naik. Dimana salahnya? Responden yang menjawab survey atau tokohnya yang tidak mendapat tempat di hati dan pikiran massa pemilih yang menjadi responden survey?

Massa PDIP yang menjadi reponden lebih memilih Ganjar daripada Puan, kenapa? Bukankah Puan itu puteri mahkota PDIP? Anak biologis dari Megawati dan trah Soekarno. Sementara Ganjar hanya kader ideologis.

Jika massa PDIP lebih memilih Ganjar dari Puan, apakah elit PDIP akan keberatan dan tetap mengupayakan agar Ganjar tidak dicalonkan oleh PDIP? Bagaimana jika Ganjar nanti dicalonkan partai lain dan akan berhadapan dengan Puan, siapa yang akan dipilih massa PDIP?

Pandangan yang berbeda antara massa yang memilih Ganjar dan elit yang lebih memilih Puan, bagaimana ujungnya? Sangat tergantung kepada putusan Megawati sebagai Ketum PDIP.

Seandainya Megawati memutuskan Puan Maharani, dan Ganjar diusung oleh partai di luar PDIP, kira-kira massa PDIP pilih siapa ya? Apakah mereka tetap loyal yang dicalonkan Megawati atau akan mbalelo memilih Ganjar?

Sulit ditebak dan massa pemilih ini memiliki otoritas di bilik suara. Mereka yang akan  memutuskan. Apakah mereka ikut pilihan partai atau memilih calon pilihan hatinya, sangat tergantung massa pemilihnya.

Apakah Megawati akan lebih memilih calon ini berdasarkan hasil survey? Belum tentu. Lalu,..? Bisa saja Megawati menentukan pilihannya sendiri yaitu Puan Maharani. Bisa juga dia memilih Ganjar.

Seandainya para elit PDIP bijaksana dan Megawati dengan kharismanya bisa menetapkan Bacapres yang disukai massa pemilihnya, maka  itu akan memudahkan bagi massa pemilih. Namun jika pilihan Megawati berbeda dengan keinginan massa pemilih, maka massa pemilih akan menentukan pilihannya sendiri.

Disini yang bisa menimbulkan masalah di massa PDIP. Mengikuti pilihan partai atau memilih pilihannya sendiri. Mengatakannya mudah, namun mengeksekusinya susah.

Idealnya adalah, pilihan massa pemilih PDIP, Ganjar Pranowo menjadi calon PDIP, maka massa pemilih tinggal memilih PDIP untuk Pemilu legislatif dan memilih Ganjar dalam Pilpres 2024.

Peluang menang PDIP untuk ketiga kali memiliki prospek yang baik. Peluang Ganjar menjadi presiden juga berpeluang besar. Jika itu terjadi, bukankah PDIP akan berpesta besar?

Semuanya itu hanyalah pengandaian. Semua tergantung Megawati. Jika dia jeli dan bijak memilih Ganjar hasilnya mungkin baik. Namun jika dia lebih mementingkan kepentingan keluarganya dengan memilih Puan sebagai anak biologisnya, hasilnya membingungkan massa pemilih PDIP.

Ganjar sayang di mata massa pemilih PDIP dan Ganjar malang di mata elit PDIP. Nasibnya tergantung dan menunggu pilihan Megawati sebagai Ketrum PDIP yang memiliki kewenangan dan hak prerogatif untuk menentukan Bacapres dari PDIP. Kita tunggu saja. Sabar ya para pembaca. Mungkin hal ini akan ditetapkan pada waktu last minute.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun