Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Mission Imposible?

28 Juni 2022   06:24 Diperbarui: 30 Juni 2022   18:08 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi/Sekretariat Presiden)

Misi perdamaian Jokowi sudah dimulai. Presiden Jokowi berangkat ke Eropa. Presiden Jokowi akan mengikuti pertemuan G7 di Jerman lalu dilanjutkan ke Ukraina dan Rusia. Mungkinkah Jokowi mendamaikan Ukraina dan Rusia yang sedang berperang? Apa motivasi Jokowi harus melakukan misi perdamaian ini?

Sebagai Presidensi G20, peran dan pengaruh Jokowi seharusnya strategis. Namun perlu disadari bahwa perang Ukraina dan Rusia bukan lagi perang antara dua negara Rusia dan Ukraina saja. Di belakang Ukraina NATO dan Amerika ikut terlibat dan membantu logistik dan persenjataan. Ketika NATO dan AS membantu, Rusia semakin marah dan gencar menyerang Ukraina.

Rencana masuknya Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO karena ketakutan dan trauma melihat Ukraina semakin memperrumit keadaan di kawasan Baltik ini. Apakah mungkin mendamaikan Ukraina dan Rusia? Ini menjadi pertanyaan yang pelik yang sulit ditebak. Apakah misi perdamaian mendamaikan Ukraina dan Rusia ini mission imposible? Misi yang tidak mungkin?

Sejak awal Presiden Jokowi dan Kementerian Luar Negeri RI menyadari bahwa ini misi yang sulit. Keadaan tidak normal, konflik sudah besar dan keterlibatan NATO dan Amerika di belakang Ukraina sudah nyata-nyata dan terbuka. China dan Korea Utara mendukung Rusia? Ini juga kuat dugaan bahwa dukungan tertutup dan terselubung dari kedua negara tersebut ada.

Mungkinkah Jokowi mendamaikan Ukraina dan Rusia? Mungkin untuk mendamaikan secara tuntas sangat sulit. Namun misi ini bisa kemungkinan berhasil, bisa juga menjadi misi yang tidak mungkin. Mission imposible. Setidaknya ada tiga kemungkinan hasil dari misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia kali ini.

Misi perdamaian berhasil

Misi perdamaian Jokowi bisa berhasil, jika bisa meyakinkan Zelensky dan Putin betapa pentingnya perdamaian antara dua negara tersebut. Jokowi akan menjelaskan dampak dari perang Ukraina Rusi terhadap negara berkembang.

Krisis pangan dan energi akbiat perang Ukraina dan Rusia ini telah menimbulkan harga pangan dan energi naik tajam. Hal ini sangat memukul negara berkembang dan membuat kemisikinan yang akan meningkat. Solidaritas Ukraina dan Rusia terhadap negara berkembang perlu dibangun dan diyakinkan.

Jika Amerika, Uni Eropa dan NATO menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia dan dibalas Rusia, maka resesi ekonomi dunia akan segera tiba dan semua bangsa akan mengalami kemunduran ekonomi. Jika hal demikian terjadi maka seluruh dunia akan kena dampaknya, bukan lagi sebatas Rusia, Ukraina, Uni Eropa dan Amerika.

Jika Jokowi bisa menyadarkan Rusia dan Ukraina tentang dampak perang tersebut kepada bermiliar orang yang akan terdampak, kemungkinan bisa menghentikan perang Ukraina-Rusia. Jokowi harus bisa meyakinkan Zelensky dan Putin sebagai penyelamat krisis dunia ini. Perang berhenti.

Misi menghasilkan gencatan senjata

Jika tidak berhasil maksimal seperti dalam poin 1 di atas, maka setidak-tidaknya misi menghasilkan gencatan senjata. Hal ini dianggap penting, agar pasokan pangan seperti gandum dari Ukraina dan Rusia bisa masuk lagi menjadi pasokan pangan dunia.

Krisis pangan mungkin akan bisa teratasi, sedikitnya mengurangi krisis pangan tersebut. Krisis energi juga bisa dikendalikan dengan penataan ulang pasokan dengan kondusif karena gencatan senjata. Perundingan bisa dilanjutkan dengan lebih tenang karena gencatan senjata atau perang berhenti untuk sementara.

Misi kemanusiaan juga bisa dilakukan dengan baik. Menyelamatkan pengungsi dan mungkin ada penduduk atau tentara yang terjepit dan terjebak dalam persembunyian bisa dievakuasi dan diselamatkan.

Misi gagal

Kemungkinan ketiga adalah misi perdamaian ini gagal. Zeklensky dan Putin tidak mempedulikan apa yang disampaian oleh Jokowi. Mereka tidak mau berempati dengan negara berkembang dan penduduk dunia yang miskin. Ego menonjol, apapun masukan dan usul yang disampaikan Jokowi tak mempan dan tak berarti.

Jika demikian yang terjadi, maka misi perdamaian Jokowi gagal dan menjadi mission imposible. Dan hal ini berakibat perang akan berkepanjangan dan krisis pangan dan energi akan melanda dunia.

Negara berkembang akan mengalami kesulitan besar. Penduduk dunia akan semakin banyak menjadi orang miskin. Penderitaan dunia akan semakin nyata dan gelombang krisis akan berlanjut.

Harapan kepada Jokowi

Dengan melihat dampak dari 3 kemungkinan hasil dari misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia, kita berharap Jokowi bisa menunaikan misi perdamaian ini berhasil seperti kemungkinan pertama. Jika tidak berhasil tuntas menyelesaikan perang, setidak-tidaknya kemungkinan kedua, gencatan senjata.

Kita akan melihat dan menunggu, bagaimana Jokowi memainkan diplomasi untuk mencapai perdamaian ini. Kita berdoa dan mendukung Jokowi untuk berhasil dalam misi perdamaian ini. Sekecil apapun peluang harus dimanfaatkan. Sebesar apapun tantangannya harus ditaklukkan.

Semoga pak Jokowi berhasil dengan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Jika belum seperti yang diharapkan, setidaknya usaha dan misi perdamaian dilakukan. Amanat UUD 1945, ikut serta mengupayakan perdamaian dunia dan menjaga ketertiban dunia sudah dilakukan.

Tidak semua usaha akan berhasil. namun inisiatif Jokowi untuk pergi dan melakukan misi perdamaian perlu diapresiasi dan dihargai. Ketika Perang Ukraina-Rusia bergelora terus, tak ada inisiatif upaya mendamaikan, maka Indonesia tampil dengan misi perdamaian tersebut.

Media massa utama dunia menyoroti misi perdamaian ini. Ulasannya tentang upaya ini cukup luas dan dengan harapan akan berhasil. Berhasilkah misi perdamaian ini? Atau misi ini memang mission imposible? Kita tunggu hasilnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun