Jika seandainya Jokowi memilih Puan, apakah Megawati akan setuju? Pasti! Jika Jokowi memilih Ganjar, apakah Megawati setuju? Belum tentu. Patut diduga tidak. Tetapi apakah Jokowi memiliki cara mengusung Ganjar, jika tidak disetujui Megawati? Ini pelik. Mudah menanyakannya, tetapi sulit menjawabnya. Menghindari konflik dan ketegangan suhu politik.
Jokowi, sepertinya memainkan buah catur politiknya dengan baik dan hati-hati serta sangat taktis. Pujian kepada Megawati yang cantik dan kharismatik membuat Megawati sumringah dan melayang. Reaksi spontannya menutup mulut dan tersenyum menunjukkan pujian itu mengenai sasaran. Apalagi menyebut umurnya yang masih 57 tahun padahal sudah 75 tahun.
Jokowi bagaikan anak nakal yang memuji ibunya untuk meminta sesuatu. Â Dan kini dia membawa saudara perempuannya jalan-jalan ke IKN Nusantara, apakah ini untuk menyenangkan saudara perempuannya? Ibunya juga senang, karena puteri mahkotanya diajak Jokowi ke IKN Nusantara.
Apakah ini memainkan catur politik dengan mengorbankan bidak untuk menjatuhkan ratu dan raja? Raja dan ratu memakan bidak umpan, namun membuka kesempatan untuk ditaklukkan?
Perkiraan, prediksi dan kalkulasi boleh dibuat. Tapi jangan dulu memastikan. Pasca Rakernas PDIP akan terlihat geliat komunikasi politik yang akan dilakukan PDIP. Kemana arah kerjasama politiknya? Masih menanti.
Jokowi mau pilih siapa? Puan sebagai saudara perempuan dan puteri mahkota berdarah biru? Atau memilih saudara laki-laki Ganjar, hanya kader ideologis  yang memiliki elektabilitas yang tinggi?
Jawaban pasti belum diberikan, walaupun dalam hati bisa menduga. Daripada menduga, lebih baik sabar menunggu siapa yang akan dipilih dan didukung Jokowi menjadi Bacapres  dalam Pilpres 2024. Dan bagaimana dia mencari kendaraan kepada jagoannya dan memenangkannya? Selamat menunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H