Prabowo mungkin berharap akan ada dalam  daftar Bacapres hasil Rakernas Partai Nasdem yang berakhir Jumat, 17 Juni 2022 yang lalu. Namun apa dikata, nama yang muncul Anies, Andika Perkasa dan Ganjar. Unsur militer bukan Prabowo, namun Andika Perkasa.
Prabowo kecewa? Bisa saja. Sangat mungkin malah. Kunjungannya ke markas Partai Nasdem dan diterima langsung oleh Surya Paloh ternyata tak berpengaruh kepada hasil Rakernas tentang Bacapres.
Lalu, besoknya, dia bergerak dan beraksi. Pagi hari dia menerima Gibran, Walikota Solo dan putera Presiden Jokowi. Dia mengajar Gibran naik kuda. Kalau dulu Jokowi yang diajarinya berkuda, kini giliran Gibran yang diajarinya. Dia menjadi guru berkuda kepada ayah-anak, Jokowi dan Gibran.
Prabowo juga memberikan hadiah sepatu berkuda kepada Gibran. Tak lupa pula menitipkan sepatu berkuda untuk Jan Etes, putera Gibran, cucu kesayangan presiden Jokowi. Apakah hadiah ini gratis tanpa pamrih? Atau berharap ada pamrih? Atau setidaknya cari perhatian?
Ada yang mengatakan bahwa ini hanyalah basa-basi politik yang belum jelas bagaimana kelanjutannya. Bisa jadi demikian. Namun bisa juga ini awal permulaan menjadi embrio kerja sama politik masa depan. Siapa yang tahu?
Prabowo juga berpesan kepada Gibran untuk maju sebagai gubernur pada Pilkada Serentak 2024. Gubernur Jawa Tengah atau Jakarta. Apakah Gerindra akan mendukung Gibran untuk maju dalam Pilkada tersebut? Lho, ini kan masih usulan dan pesan Prabowo terhadap Gibran. Lalu kenapa harus dibicarakan sekarang? Lalu kapan lagi, keadaan sudah mendesak. Gibran mau? Tapi harus menunggu nasehat dan pesan sang ayah yang masih Presiden dong.
Jika Gibran diterima di Hambalang agar bisa naik kuda, malamnya, Prabowo menerima Ketua Umum PKB Cak Imin di Rumah Kertanegara. Nah ini lebih serius lagi. Seakan sudah ada saling pengertian. Sudah ada MoU? Mungkin masih gentlemen agreement.
Sepertinya kalau membentuk gabungan partai pengususng Paslon Bacapres Bacawapres sudah bisa ya. Gabungan Gerindra dan PKB cukup memenuhi ambang batas. Gerindra 12,31 persen dan PKB 9,69 persen. Gabungannya 22 persen. Jumlah anggota DPR, Gerindra 78 kursi, PKB 58 kursi, total 136 kursi. Ambang batas 20 presen kursi atau 115 anggota DPR. Aman sudah ambang batas.
Lalu bagaimana dengan PDIP atau Paket Paslon Prabowo-Puan? Mungkin masih mengawang-awang dalam pikiran Prabowo. Safari politik masa lebaran dan safari politik ke Surya Paloh sepertinya belum ada jaminan untuk bisa bersama. Jadi dicari partai dan orang yang memiliki ambisi dan bisa maju. Urusan menang-kalah, nanti dulu. Kebetulan Cak Imin ini ambisi. Cocoklah.
Apakah Prabowo-Muhaimin akan menjadi pasangan calon dalam Pilpres 2024? Nah ini menarik juga. Pasangan Militer dan NU bisa menjadi sebuah paduan kekuatan yang bisa menjadi alternatif. Kenapa Prabowo terlalu bergegas? Takut ketinggalan kereta?
Memang pembentukan KIB (Golkar, PAN dan PPP) seakan mendesak dan membuka kotak Pandora Pilpres 2024. Partai Nasdem yang tidak bisa mencalonkan sendiri memakai strategi pengajuan nama. Dengan pengajuan nama diharapkan bisa membangun koalisi. Misalnya dengan menggunakan nama Anies, bisa menggaet PKS dan Demokrat. Apalagi kalau paketnya adalah Anies-AHY.