Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Buruh, Hardiknas, dan Lebaran

3 Mei 2022   16:43 Diperbarui: 3 Mei 2022   16:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Buruh satu mei (Mayday) tahun ini tidak ada aksi yang rusuh. Tidak ada gemuruh. Jika beberapa tahun yang lalu, hari Buruh selalu bergemuruh. Bahkan masih segar ingatan kita bahwa demo unjuk rasa buruh pernah memblokir jalan tol. Sampai begitu lho.

Tahun 2022 hari buruh jatuh pada waktu satu hari sebelum hari raya idul fitri, lebaran. Dan seakan hari buruh tertelan malam takbiran lebaran. Jatuh pada hari minggu dan menjelang takbiran. Itukah yang membuat perayaan hari buruh menjadi teduh tanpa rusuh? Atau gejolak hati para buruh sudah lelah dan lusuh?

Apakah masalah buruh sudah hilang sehingga jiwa berunjuk rasa luluh? Atau karena buruh terlalu banyak di PHK sehingga mereka takut dan nyali seakan runtuh? Hari buruh yang tenang dan teduh, tak mengganggu jalan yang penuh. Hari buruh yang teduh, tanpa aksi yang rusuh dan penuh peluh, kini luluh.

Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas jatuh bersamaan dengan lebaran tahun ini. Biasanya perayaan Hardiknas selalu dilakukan dengan melakukan tema yang berganti setiap tahun. Dan tahun ini perayaan Hardiknas seakan tak terdengar. Kenapa ya? Apakah tidak ada masalah pendidikan kita yang perlu diingatkan dan dirayakan?

Bagaimana PTM atau Pertemuan Tatap Muka yang sudah dimulai setelah dua tahun hanya melalui jaringan atau daring? Apa dampak dari tidak adanya tatap muka terhadap kwalitas pendidikan kita? Bagaimana para guru dan siswa menghadapi kesulitan?

Bagaimana rencana pengangkatan guru honorer menjadi pegawai negeri sipil? Apakah nasib puluhan ribu guru honorer menjadi terang di awal tahun ini? Atau akan dikeluarkan tahun depan Ketika suhu politik sudah memanas menjelang Pilpres dan Pemilu?

Lebaran tahun 2022 sangat berbeda dengan 2020 dan 2021. Tahun ini lebaran dibuka untuk mudik. Syaratnya mudah, pemudik sudah divaksin booster. Lonjakan pemudik sungguk meningkat luar biasa. Pemandangan antri di pelabuhan laut dan udara sungguh menjadi pemandangan yang baru. Stasiun TV menyiarkan kemacetan dimana-mana.

Eforia mudik menjadi fenomena yang dahsyat. Kita melihat seakan tidak ada lagi yang mengkhawatirkan Covid-19. Apakah penyebaran Covid-19 akan meledak lagi seperti pengalaman kita lebaran yang lalu? Apakah kita akan Kembali menaikkan level PPKM di negara kita?

Lebaran, sepertinya bisa dirayakan dengan bebas merdeka dan tanpa kekhawatiran apapun tentang Covid-19. Apakah sikap dan perilaku kita dalam merayakan lebaran ini bisa berakibat fatal? Atau Covid-19 ini sudah jenuh dan tidak ingin tinggal di Indonesia?

Peristiwa di berbagai negara yang melakukan lockdown seperti kota Shanghai di Cina. Apakah kita tidak mau belajar dari negara yang membebaskan larangan yang ketat tentang prokes Covid-19 dan ternyata menjadi boomerang ledakan penyebaran Covid-19.

Lebaran 2022 ini sungguh memesona. Hari Buruh dan Hardiknas seakan tertelan perayaan lebaran. Kekhawatiran Covid-19 seakan tertelan juga. Kita berharap bahwa bangsa ini tidak tertelan eforia merayakan lebaran dengan kebablasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun