Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartini, Megawati, dan Para Srikandi Kabinet Jokowi

21 April 2022   07:12 Diperbarui: 21 April 2022   07:14 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita bisa melihat bagaimana Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengurus hutan dan lingkungan hidup yang sangat rumit dan banyak masalah sebelumnya. Kebakaran hutan dan pencemaran lingkungan yang massif.

Kita  bisa melihat bagaimana Menteri Sosial Risma yang baru selesai menjabat Walikota Surabaya langsung menangani masalah sosial seperti bencana, penanganan bantuan sosial korban pandemi Covid-19.

Kita bisa melihat bagaimana Menteri luar Negeri Retno Marsudi menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif sebagai wakil Indonesia. Kondisi dunia internasional yang dipenuhi perang, ketegangan dan invasi seperti invasi Rusia ke Ukraina, Ketegangan Perdagangan Amerika dengan Cina dan berbagai persoalan internasional. Apalagi sekarang Indonesia sebagai presidensi G20 yang akan menyelenggarakan KTT G20 Bali pada bulan Nopember yang akan datang.

Kesempatan para perempuan Indonesia menduduki jabatan presiden, wakil presiden dan para menteri tentu saja tidak bisa dilepaskan dari perjuangan Kartini. Tentu kita berharap bahwa perempuan Indonesia akan semakin memainkan peran dan sumbangsih yang lebih besar kepada negara.

Para perempuan Indonesia di segala bidang kehidupan bangsa telah hadir dan memberikan kontribusinya. Ada yang menjadi pengusaha, anggota DPR bahkan Ketua DPR juga perempuan. Ada yang menjadi pengusaha, anggota DPRD dan juga menjabat Bupati dan Walikota.

Ke depan kita berharap bahwa perempuan Indonesia akan muncul dengan peran dan kontribusi yang lebih besar kepada negara. Jika Kartini yang dipingit dan dikekang tidak boleh menikmati pendidikan yang lebih tinggi telah menorehkan prestasi perjuangan meruntuhkan diskriminasi gender. Apalagi perempuan sekarang yang sudah bebas menikmati pendidikan dan kesempatan yang luas untuk berkiprah.

Apakah perempuan Indonesia saat ini masih tetap bisa melihat dan mengingat perjuangan Kartini sebagai inspirasi? Atau ini hanyalah sebuah kisah perjuangan yang tak perlu diapresiasi? Kartini telah berjuang melalui surat-suratnya, sesuai keadaan zaman yang dihadapinya.

Kini dan disini, perempuan Indonesia akan menjalani kehidupan sesuai masa dan zamannya. Kelak kita berharap perempuan Indonesia akan terus bertumbuh dan berkembang menjadi perempuan tangguh yang bisa menopang dan menginspirasi bangsa ini menghadapi segala masalah dan tantangan kehidupan.

Jika perempuan Indonesia tangguh, mampu memotivasi dan menginspirasi, kreatif dan inovatif serta kokoh karakternya, kita yakin Indonesia akan semakin maju. Perempuan adalah tiang negara, jika tiang itu kokoh, maka negara juga akan kokoh. Selamat berjuang para perempuan Indonesia. Ikuti zamanmu, jangan lupakan pejuang emansipasimu, Kartini.

Selamat Hari Kartini 21 April.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun