Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Apa yang Dicari Dosen Ade Armando di Tempat Mahasiswa Demo?

13 April 2022   06:29 Diperbarui: 13 April 2022   08:37 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi demo mahasiswa 11 April 2022 menyisakan berbagai kenangan. Aksi berakhir ricuh. Dan ada lagi cerita yang mengenaskan. Dosen Ade Armando menjadi korban pengeroyokan massa peserta aksi demo.

Menurut berita yang beredar dosen Ade Armando bukan mau ikut demo. Dia dengan timnya hanya untuk memantau aksi  dan membuat konten Youtube seperti pernyataan Sekjen Persatuan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada. (Kompas.com 12 April 2022).

Dan kisahnya, pengeroyokan itu diawali dari provokasi emak-emak. Seorang ibu datang menghampiri Ade Armando yang sudah selesai shooting dan ingin pergi. Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, kata pepatah. Mujur dari pengambilan gambar untuk Youtube yang ingin diraih, tetapi malang karena dikeroyok  tak dapat ditolak.

Pengeroyokan ini tidak bisa ditolerir. Apapun alasannya. Kabar dari polisi, dua pengeroyoknya sudah ditangkap. Dan pelaku lainnya harus ditangkap juga. Ini bukan karena korbannya Dosen Ade Armando, namun siapapun yang melakukan pengeroyokan baik dalam aksi demo atau tidak, pelaku harus dihukum. Pengeroyokan adalah tindak pidana. Setiap pelaku tindak pidana harus dihukum. Jangan berlindung di balik massa dan demo.

Polda Metro Jaya sangat serius mencari pelaku pengeroyokan ini. Apalagi enam polisi mengalami korban luka yang mencoba mengamankan pengeroyokan tersebut. Massa yang digerakkan memang sangat sulit diatasi selagi demo berlangsung.

Terlepas dari itu, memang patut dipertanyakan kehadiran Ade Armando di lokasi demo tersebut. Mungkin Ade Armando salah membuat perhitungan atau dia sengaja menantang badai. Popularitasnya dan pro kontra terhadap pendapatnya yang menghiasi media sosial seharusnya menjadi perhitungan demi keselamatan diri. Apakah dia percaya diri berlebihan atau ada rencana kesengajaan demi konten Youtubenya?

Mungkin hanya Ade Armando dan timnya yang tahu. Kameramen dan dua penulis yang ikut bersamanya menunjukkan keseriusan membuat konten Youtubenya. Lebih pentingkah konten Youtube dari keselamatan diri? 

Sudah menjadi pengalaman yang terulang terus menerus bahwa demo berakhir ricuh. Ini bukan pertama kali, bahkan seakan menjadi kebiasaan. Baik pendemonya mahasiswa dan bahkan tokoh agama sekalipun. Demo dan ricuh sudah seakan saudara kembar yang sulit dipisahkan.

Aksi demo mahasiswa yang seharusnya adalah sarana penyampaian aspirasi dan kritik kepada pemerintah menjadi ternoda. Aksi demo mahasiswa yang seharusnya setia dengan nuraninya untuk mengajukan pendapatnya, tidak lagi murni dalam pemandangan kericuhan dan pengeroyokan. 

Apakah demo mahasiswa ini telah dimanfaatkan emak-emak dan penumpang gelap yang lain? Proses penyelidikan dan penyidikan kasus pengeroyokan Ade Armando akan memberikan jawabannya.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kasus pengeroyokan Ade Armando adalah bersikap bijak memilih tempat melakukan sesuatu. Setiap orang yang berada di tempat yang salah atau waktu yang salah bisa membawa akibat yang fatal. Membaca situasi dan mempertimbangkan dengan bijak adalah sesuatu yang harus dilakukan demi keselamatan diri. Kecuali memang ini direncanakan dengan tujuan tertentu.

Pelaku pengeroyokan harus ditangkap. Provokator yang menghasut sehingga terjadi pengeroyokan juga harus ditangkap. Polri harus menuntaskan kasus ini.

Jadi pertanyaannya adalah, apakah Ade Armando berada di tempat dan waktu yang salah? Atau dia salah memilih tempat dan waktunya membuat konten Youtubenya? Mana yang benar? Atau ada rencana tertentu? Apa yang dicari Ade Armando?

Pertanyaan ini patut kita ajukan sebagai bahan refleksi ke depan bagi setiap orang yang mau meliput atau membuat konten Youtube. Membuat konten prank memang perlu, tetapi keselamatan diri haruslah diutamakan. Apakah sebuah konten lebih berharga dari keselamatan diri? Selamat berefleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun