Mungkin sudah saatnya kita berpikir terhadap manfaat dan mudarat. Apakah demo aksi ini membawa manfaat bagi masyarakat dan negara? Atau hanya mudarat?
Model dan metode menyampaikan pendapat bisa dipilih melalui kajian di kampus dan menyampaikannya ke publik secara langsung dengan berbagai media pilihan. Media sosial sangat cepat menyampaikan pendapat dan pemikiran. Bisa juga kajian tersebut disampaikan kepada pemerintah dan DPR. Semua itu bisa efektif dan efisien.
Apakah mahasiswa masih setia dengan kemahasiswaannya dengan melakukan tugas kampus melakukan diskusi dan kajian yang bisa membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa ini. Apakah mengkaji kalah pamor dengan demo aksi?
Tulisan ini ingin mengajak dan sekaligus mengharapkan mahasiswa melakukan kajian dan kalkulasi, bisa juga dengan penelitian.Â
Berapakah kerugian negara untuk pengamanan sebuah demo aksi seperti demo tanggal 11 April 2022 ini? Berapa ribu personil pengamanan dari Polri dan TNI yang harus diturunkan? Berapa biaya perorang dan berapa hari mereka harus siaga untuk mengamankan demo ini?Â
Apa kerugian kepada masyarakat sekitar lokasi demo? Apa akibat buruk dari demo kepada lalulintas dan perekonomian kita?
Jika demo ini berlangsung terus dan berjilid-jilid, berapa puluh milyar atau berapa ratus milyar kerugian negara? Dan ingat, bahwa ini untuk pengamanan demo aksi.Â
Kita sering teriak tentang kemiskinan, tetapi kita juga melakukan tindakan untuk memiskinkan negara. Kita berteriak jumlah orang miskin bertambah, tetapi kita tidak membantu negara mengatasinya, malah kita bertindak dan berperilaku memiskinkan negara.
Sudah saatnya mahasiswa, apalagi yang berlatar belakang ekonomi untuk melakukan penelitian berapa biaya dan kerugian negara untuk mengamankan aksi demo.Â
Ini penting untuk mengukur dan menilai segala demo aksi atas manfaat dan mudarat. Yang berlatar belakan ilmu sosial perlu meneliti dampak sosial dari demo aksi.
 Berlatar belakang psikologi perlu membuat penelitian dampak psikologis masyarakat akibat demo. Dan berbagai dampak lainya.