Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ada 5 Kesalahan sebagai Alasan Menjatuhkan Hukuman Berat bagi Koboi Jalanan Bersenjata

3 April 2021   15:29 Diperbarui: 3 April 2021   15:32 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada 5 Kesalahan Sebagai Alasan Menjatuhkan Hukuman Berat Bagi Koboi Jalanan Bersenjata.

Peristiwa tabrakan di Duren Sawit Jumat dinihari yang melibatkan mobil Fortuner dengan sepeda motor yang dikendarai dua perempuan menjadi viral. Sang pengemudi fortuner yang menerobos lampu merah menabrak motor dan melarikan diri.

Tiba-tiba kembali ke lokasi kejadian karena khawatir ada yang merekamnya, menyerahkan SIM, namun tidak ada yang menerima. Dia mengancam agar tidak ada yang menyebarluaskan rekaman. Dia mengancam dengan senjata, lalu pergi.

Salah seorang warga yang menyaksikan merekam peristiwa tersebut dan mengunggahnya di media sosial. Viral. Berdasarkan video yang viral tersebut, polisi dapat melacaknya. Jenis mobil dan nomor polisinya mengantarkan polisi ke rumah pemilik mobil. Bertemu dengan orang tua pelaku. Pelaku diamankan dari sebuah mal ke Polda Metro Jaya.

Peristiwa tabrakan dan pelanggaran peraturan lalu lintas lalu tabrak lari merupakan kejadian sehari-hari di negeri ini. Tetapi peristiwa tabrak lari, lalu pelaku kembali lagi ke lokasi kejadian, mengancam dengan senjata, lalu pergi begitu saja amatlah langka. Dan arogansi pengemudi Fortuner yang mengancam dengan senjata yang dipamerkan membuat hati kita gundah gulana dan miris. Kenapa?

Pelaku telah melakukan kesalahan, namun masih bangga dengan kesalahannya, bukannya minta maaf dan menolong korban yang ditabraknya. Bukan itu saja. Dia mengancam orang yang ada di tempat tersebut supaya jangan ada yang merekam dan mengunggahnya. Namun warga menolak dan bahkan menyebarkan videonya dan viral. Jurnalisme warga meruntuhkan keangkuhan koboi jalanan bersenjata.

Pelaku pelanggaran lalu lintas yang berlagak koboi jalanan ini perlu dijatuhkan hukuman yang berat. Perilaku seperti ini harus dihukum berat untuk membuat efek jera bagi dirinya dan peringatan bagi orang lain untuk tidak meniru tindakan serupa.

Ada 5 kesalahan sebagai alasan menjatuhkan hukuman berat bagi koboi jalanan yang mengancam dengan senjata tersebut.

  • Melanggar aturan lalu lintas dengan menerobos lampu merah. Lampu merah dibuat untuk menjaga ketertiban berlalu lintas dan mencegah tabrakan. Dengan disiplin dan ketaatan pengguna jalan dengan lampu merah akan menghindari tabrakan dan keruwetan serta kemacetan.
  • Menabrak pengemudi sepeda motor yang dikendarai dua orang perempuan. Akibat menerobos lampu merah, maka terjadi tabrakan. Korban jatuh. Dua orang yang menggunakan sepeda motor tersebut jatuh. Warga berdatangan dan mencoba menghalangi mobil Fortuner, namun gagal.
  • Melarikan diri. Setelah menabrak, dia melarikan diri dengan kencang. Merasa tidak bersalah dan tidak bertanggungjawab dengan kecelakaan yang dilakukannya. Seharusnya dia menolong korban yang jatuh akibat tabrakan yang dilakukannya.
  • Kembali ke lokasi kejadian. Dia memberikan SIM, namun tidak ada yang menerima. Dia pergi dengan merasa tidak bersalah dan tidak bertanggung jawab. Mengancam.
  • Mengancam dengan senjata. Mempertontonkan senjata dan wajahnya secara terang-terangan. Mungkin takut untuk dikeroyok atau dimassakan. Namun pamer senjata untuk mengancam sangat jelas menunjukkan arogansi mentang-mentang memiliki senjata.

Lima alasan diatas patut sebagai alasan untuk menjatuhkan hukuman berat bagi koboi jalanan tersebut. Perilaku seperti ini tidak boleh dibiarkan dan didamaikan begitu saja. Hendaknya kepolisian dengan tegas menghukum dan melanjutkan ini ke persidangan.

Pintu masuknya memang bisa dari pelanggaran UU Lalu Lintas. Namun kasus ini bisa juga dilanjutkan dengan pemilikan senjata dan menggunakan senjata untuk mengancam masyarakat. Jika sekiranya terjadi perlawanan dari warga, maka kemungkinan terjadi penembakan dengan senjata tersebut.

Apakah pelaku memiliki ijin memiliki senjata? Jika dia ada izin memiliki  senjata, dia tidak boleh menggunakannya untuk sewenang-wenang untuk mengancam masyarakat. Apalagi dia melakukan kesalahan dan pelanmggaran lalu lintas yang mengakibatkan jatuh korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun