Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Abu-abu, Belum Jadi Abu

10 Maret 2021   21:56 Diperbarui: 10 Maret 2021   22:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku Abu-abu, Belum Jadi  Abu.

Jangan sebut aku abu, apalagi debu

jangan labeli aku labu, apalagi kelabu

jangan tuduh aku berdebu, apalagi penipu

Aku hanyalah diriku nan abu-abu

Abu-abu adalah pilihanku, bukan pilihanmu

Tak memihak juga pilihanku, bukan pilihanmu

Kenapa aku harus tunduk padamu, engkau bukan atasanku

Kenapa aku harus perduli kritikmu, engkau bukan siapa-siapa bagiku

Aku abu-abu, apa urusanmu?

Aku di tengah, tak perduli sanggahanmu

Aku dimanapun, itu sesukaku

Aku merdeka menentukan sikapku

Kini aku merana karena dikudeta serdadu

Kau juga tak membela apalagi memihakku

Kau tak menyapa dan tak perduli padaku

Kau tega tak menyahut dan tak mau tahu nasibku

Aku berperang, apa urusanmu?

Aku melawan ketidakadilan, apa perdulimu?

Aku membela keluargaku, apa kepentinganmu

Aku bersafari ria, apa kerugianmu?

Aku adalah abu-abu, bukan debu, bukan abu

Aku membela kehormatanku, keluargaku dan dinastiku, bukan urusanmu

Aku mempertahankan jabatanku, bukan untukmu

Aku hanya berjuang untuk diriku, keluargaku, bukan untuk negeriku.

Aku adalah abu-abu, cuaca mendung kelabu

Aku adalah abu-abu yang tak perduli dengan kesenioranmu

Aku adalah penguasa abu-abu yang bisa menghardikmu serta memecatmu

Aku pemilik kuasa yang tak akan tersentuhmu

Aku adalah aku, mau abu-abu, apa urusanmu?

Enyahlah dariku, pergi dengan kubumu

Pergilah ke sana dengan ka-el-be-mu

Aku kini bertahan dan memeluk kuasaku atas milikku.

Aku abu-abu, bukan debu, bukan abu

Walau jika aku kalah bisa menjadi debu

Bisa juga menjadi  abu

Tapi kini, aku masih abu-abu, belum jadi  abu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun