Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menerka Posisi Partai Demokrat di Pemilu 2024 Pasca KLB

8 Maret 2021   11:00 Diperbarui: 8 Maret 2021   11:24 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika SBY sendiri memimpin Partai Demokrat masih menjabat Presiden pada pemilu 2014 perolehan suara bisa turun dilanjutkan tren menurun lagi 2019, lalu bagaimana kira-kira terkaannya pada tahun 2024 yang sudah di depan mata? Apalagi konflik pasca KLB ini?

Seandainya tidak ada konflik dan KLB 2021 inipun, posisi Partai Demokrat sudah mengkhawatirkan, apalagi dengan beban konflik dari KLB ini. Apakah Partai Demokrat akan bisa bertahan dan menyelesaikan konflik ini sebelum hajatan Pemilu 2024?

Sebelum KLB Sibolangit berlangsung,  elektabilitas Partai Demokrat membaik dan meningkat. Namun setelah KLB ini bagaimana? Apakah akan jatuh atau bisa bertahan? Tentu saja kita akan tunggu hasil survey yang mungkin akan ada pengumuman berikut.

Bagaimana pengaruh hasil KLB Sibolangit yang memilih Moeldoko sebagai Ketum versi KLB? Apakah Moeldoko akan berhasil mendapat legitimasi dan legalisasi dari Kemenkumham? Jika Moeldoko tidak mendapat legalisasi SK dari Kemenkumham, mungkin posisi DPP versi AHY akan di atas angin. Namun apakah masih bisa bertahan di angka 7,77 persen? Atau akan turun? Dampak buruk dari KLB ini pasti ada. Kemungkinan turun bisa terjadi.

Bagaimana jika seandainya DPP Moeldoko versi KLB mendapat pengakuan dan SK dari Kemenkumham? Maka patut diduga akan terjadi gugat menggugat ke PTUN. Dan ini akan memakan waktu sampai Kasasi ke Mahkamah Agung. Dengan demikian, maka Partai Demokrat akan berada di jurang konflik yang akan berkepanjangan sampai menuju Pemilu 2024.

Jika konflik dan gugat menggugat itu menghangat dan saling menyerang, maka ini akan memunculkan antipati dan kemungkinan besar bisa tidak mencapai ambang batas parlemen. Lihat kasus Partai Hanura yang dilanda konflik yang pada Pemilu tahun 2019 mereka tidak berhasil mencapai ambang batas parlemen.

Apakah KLB akan membawa akibat kepada konflik berkepanjangan di Partai Demokrat? Apakah Pernyataan Perang dari SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi akan berkobar dan berdarah-darah serta berkepanjangan? Kemungkinan besar, itu akan terjadi. Jika demikian halnya, konflik sampai dengan tahun 2024, maka nasib Partai Demokrat bisa saja seperti nasib Partai Hanura pada Pemilu tahun 2019.

Pertanyaan kritisnya sekarang adalah, apakah Partai Demokrat akan mampu menyelesaikan dualisme kepemimpinan ini dengan baik? Atau ini akan menyeret konflik berkepanjangan? Kepiawaian SBY kini sedang diuji. Jika lulus, maka Partai Demokrat akan selamat di Pemilu 2024. Namun jika gagal mengelola konflik ini, maka kemungkinan besar Pemilu 2024 akan menenggelamkan Partai Demokrat. Pemilih akan meninggalkan Partai Politik yang sedang dilanda konflik dan perpecahan. Pemilih tidak suka partai yang berkonflik.

Kemampuan mengelola konflik dan seni memimpin partai yang dilanda perpecahan kini sangat dibutuhkan dari SBY. Sukses atau gagal akan berdampak langsung kepada perolehan suara 2024. Harapan kita tentu SBY bisa berhasil mengelola dan mengatasi konflik ini. Pengalamannya sebagai prajurit dan dua periode menjabat sebagai presiden akan menjadi modal utama dan modal ujian kepemimpinan.

Apakah Partai Demokrat dalam Pemilu 2024 akan selamat atau tamat? Kita tunggu bagaimana cara dan strategi SBY untuk mengatasi konflik pasca KLB ini. Semoga berhasil.

Salam hangat.

Aldentua Siringoringo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun