Air minum nan bersih, pelepas dahaga, haus sirna, wajah berseri,
Air diracik menjadi teh manis dan kopi, lahirkan pikiran apik dan imajinasi,
Air mencuci pakaian, alat dapur dan lantai mengkilap aduhai.
Air selalu mencari kerendahan, walau tak punya kerendahan hati.
Air, sahabat dan berguna baik ketika secukupnya,
Air ketika berkumpul besar dan bergerak menjadi sungai masih berguna
Air yang meluap menjadi banjir menjadi malapetaka bencana
Air menjadi derita dan nestapa bagi manusia
Air menjadi banjir melanda kota, rakyat merana dan nelangsa,
Air nan banjir membuat penduduk mengungsi dan berurai air mata,
Air mata pemimpin dan elit tak kunjung tiba, asyik debat dan berkata-kata,
Air mata rakyat meluap, mata airnya  mati tak terasa, pemimpin menuai elektabilitas di media
Air mata, kuharap kau  singgah dimata pemimpin kami,
Agar hentikan kata-kata, bekerja nyata untuk karya dan inovasi,
Untuk duduk bersama dan mencari inspirasi dan solusi,
Agar banjir usai, pergi dan tak berkunjung lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H