Dia diam dengan lugu
Aku marah menyuruhNya menanggapi
Dia asik melihat lalu mengembangkan pipi
Aku terus saja meronta
Dia terus saja mengamati
Aku membatin, apakah Dia tuli? Mungkinkah Dia bisu?
Dia merapikan posisi duduk
Belum sekarang, mungkin lusa
Belum lusa, mungkin beberapa waktu lagi
Percaya dan berjuanglah, tak Ku biarkan kau susah
Aku selalu disana-menunjuk hatiku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!