Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percaya dalam Hati, Mengaku dengan Mulut

2 Februari 2021   22:40 Diperbarui: 2 Februari 2021   22:49 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Percaya dan mengakui bahwa Yesus mati dan bangkit menjadi juruselamat dunia. Kematian-Nya menyatakan bahwa Yesus sungguh-sungguh manusia dan kebangkitan-Nya menyatakan bahwa ia adalah Allah sendiri dalam rupa insan (ingat pengakuan Iman kita dan baca Filp. 2:6-10). Apakah kita sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah Tuhan ? Bila saudara-saudara kita yang bukan Kristen tidak percaya akan hal ini, tidak perlu kita perdebatkan. Namun bila orang Kristen masih ragu-ragu akan keselamatan di dalam Yesus maka sia-sialah ia menjadi Kristen.

Masa muda adalah masa indah, dinamis dan penuh tantangan. Mulailah petualangan, bertumbuh dalam Iman berpijak dan berangkat dari dasar yang benar dan jelas, sehingga tidak terombang-ambing dan disesatkan oleh ajaran-ajaran dan oleh pengetahuan dunia ini. Sebagai remaja Kristen perlu melatih diri beribadah yang taat kepada-Nya sehingga Imanmu sampai kapan pun tidak dapat ditawar-tawar.

Tak kenal maka tak sayang, demikian kata pepatah. Tidak mengenal Yesus mustahil mengasihi Dia dan bagaimana mungkin menyaksikannya? Biarlah kecintaan kita pada Yesus bertumbuh setiap saat melalui pergaulan kita yang akrab dengan-Nya. Mencintai Firman-Nya, bersekutu dengan-Nya melalui doa-doa dan ibadah kita. Saya mengajak saudara-saudara menjadi Kristen yang bukan sekedar identitas atau sampulnya saja, tetapi isinya tidak jelas atau malah Kristen tanpa isi. 

Janganlah karena kesibukan oleh aktivitas belajar maupun bermain membuat hidup rohaninya kosong. Berpacu dengan prestasi tanpa dibarengi Iman akhirnya menjadi sombong jika sukses, atau frustasi jika gagal. Bergaul dengan banyak orang tetapi kurang bergaul dengan Tuhan hingga akhirnya salah pergaulan. Mari, cintailah Yesus dengan segenap hatimu dan bersaksilah tentang Dia dengan segenap kata dan lakumu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun