Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Apa Dengan Februari?

2 Februari 2021   19:10 Diperbarui: 2 Februari 2021   19:14 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak kisah cerita sejarah yang menjadi latar belakang timbulnya suatu hari istimewa di bulan Februari ini, "Hari Kasih Sayang". Sejarah pertama menjelaskan bahwa hari kasih sayang berawal sejak adanya perayaan bulan kesuburan, yaitu bulan Gamelion dalam kalender Athena Kuno. Hari raya Gereja yaitu peringatan Santo Valentinus juga tidak jarang dikaitkan dengan perayaan hari kasih sayang. 

Walau bertolak belakang, namun ajaran dari guru ilmu Gnostisisme yaitu Valentinius juga begitu kental menyebarkan versi dari cinta kasihnya dalam bentuk tempat pelaminan yang kerap dijadikan alasan kehadiran hari valentine.

Saat ini yang penting kita bahas bukan lagi sejarah atau apa latar belakang dari hari kasih sayang itu, namun yang perlu kita perdalam adalah bagaimana cara merayakan hari kasih sayang disaat pandemik. Ya, kasih sayang sangat dibutuhkan di saat -- saat getir terlebih banyaknya duka yang melingkupi negara kita. Hari kasih sayang harus kita jadikan sebagai langkah untuk menyebar kasih terhadap semua orang terlebih mereka yang sedang dalam duka dan kekurangan baik oleh sebab bencana ataupun sebab pandemik.

Di dalam hidup, tidak ada alasan untuk memberi, jangan tunggu kaya baru memiliki hati untuk memberi, tetapi memberilah agar kita menjadi kaya. Logikanya, disaat kita memberi kepada sesama, bahkan untuk tumbuhan maupun hewan, maka harta atau kepunyaan yang kita bagikan itu jika dikumpulkan akan sangat banyak.

Oleh sebab itu jangan pernah berhenti untuk memberi, berdayakan apa yang ada. Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki materi untuk membuktikan kasih kita kepada sesama? Tidak menjadi masalah, kita masih punya senyum, semangat yang bisa dibagikan, dan kekuatan yang mampu dimanfaatkan.

Ada orang yang tidak suka memberi dan menabur kasih kepada yang lain dengan alasan tidak mau memberi terlebih jika dilihat orang lain. Namun kita perlu tanamkan bahwa kita disaksikan oleh orang lain dalam hal memberi bukan karena kita punya, namun agar kita mampu menjadi pelopor dan pembuka pola pikir semua orang agar sadar akan kesempatan yang ada pada diri mereka masing -- masing.

Gereja yang penuh kasih

Sepertinya gereja kita juga telah mencoba menyesuaikan diri terhadap apa dan bagaimana keadaan lingkungan jemaat disetiap saatnya. Hal ini diungkapkan karena melihat tema dari bulan Februari gereja tahun 2021 yaitu "Setia Mengikut Yesus" dengan ayat bulanan Yosua 24 : 15, "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; Allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau Allah orang amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!"

 Dari tema bulan Februari itu saja sudah terlihat jelas, bahwa arti dari kasih sayang itu adalah setia. Di dalam aktualisasi kehidupan sehari -- hari memang masih sulit untuk menerapkan sikap setia ini, terlebih bagi mereka yang belum diikat oleh janji suci. Padahal anak sekolah minggu saja sudah diajarkan sifat setia melalui lagu pujiannya, "setia -- setialah, setia sampai mati, seperti Tuhan Yesus setia sampai mati". Memang ada kebebasan dalam memilih, tetapi disaat kita sudah memilih satu pilihan, maka kita harus lebih bertanggung jawab terhadap pilihan kita walaupun belum diikat oleh janji suci.

Dari ayat bulanan sendiri saya tertarik dengan kalimat, "aku dan seisi rumahku". Ya, kasih sayang memang dimulai dari keluarga, dan lebih lagi terhadap keluarga di dalam rumah. Kasih sayang itu harus satu penderitaan, susah senang ditanggung bersama, apalagi di dalam keluarga. Jangan sampai kita hidup di dalam keluarga yang jauh dari kasih sayang, jika hal itu terjadi, maka tugas anda yang membaca pesan ini adalah menumbuhkan kasih sayang itu sebelum valentine day's nanti.

Praktek hari kasih sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun