Catatan Pengantar:
Tulisan ini adalah karya dari seorang peserta Latihan Penulis Writing Is Fun (WIF) yang kami sebutkan dalam tulisan Sang Pembelajar, Belajar dan Mengajar Senin, 1 Pebruari 2021. Aldentua Siringoringo.
''Penulis Favorit''
Senin, 1 Februari 2021
Oleh: Miranda Maitara Sitorus
Di suatu pagi disebuah taman, tampaklah seekor lebah yang sedang dengan senang hati menghisap sari-sari bunga. Saking asiknya, dia sampai tak sadar bahwa seekor kalajengking sedang memperhatikannya dengan tekun. Karena kesal perhatiannya tak berbalas, kalajengking menyenggol lebah dengan ujung ekornya namun tak menyertakan bisanya pada serangan itu.
''Hai Lebah, apakah kamu tidak menyadari keberadaanku disini?'' tanya si Jengking. Lebah yang sedikit terusik menjawab: ''Maaf, aku sedang melakukan kegemaranku, bisakah kau berlalu dan meninggalkanku?'' katra si Lebah dengan cuek. ''Aku pergi dari rumahku karena tidak memiliki teman untuk bermain, mereka bilang aku berbeda, mereka bilang aku aneh, dan mereka bilang aku sulit dimengerti'' si Jengking bertutur tanpa diminta.
Demi mendengar itu, si lebah berbalik dan menoleh si jengking. ''Apa yang menyebabkan hal itu terjadi teman? Apa kau melakukan kesalahan? Apa kau menyakiti hati mereka?''
''Aku tak pernah sekalipun menyakiti mereka, aku selalu berbuat baik kepada mereka, aku selalu mengorbankan diriku sendiri demi kepentingan bersama. Aku mendoakan mereka, aku membantu mereka semampuku, aku merayakan ulang tahun dan turut dalam hari bahagia mereka. Apa aku memiliki kesalahan?'' jawab si jengking makin sendu.
''Hmmmm, kalau benar begitu, berarti kesalahan bukan berada padamu jengking. Mungkin memang mereka yang tidak menyadari keberadaanmu, dan itu bukan salahmu'' jawab lebah mulai iba.
''Bisakah aku hidup ditempat dimana aku tidak dimengerti? Adakah yang bisa menolongku lebah? Aku kehabisan cara.''
''Kalajengking yang baik, kau hanya seorang dan mereka banyak. Cobalah melakukan yang menyenangkanmu bukan orang lain. Cintai terlebih dulu dirimu sebelum kau mampu mencintai orang lain. Memberi kebahagiaan kepada orang lain namun dirimu tak bahagia, sama saja dengan memberi cek kosong. Tak berarti.''
''Bukankah itu tindakan egois teman?''
''Itu bukan egois teman, itu tandanya kau mengerti dirimu sendiri dan mencintainya. Jika kau merasa tak ada yang bisa mengertimu, kertas dan pulpen akan selalu ada untukmu.''
''Apa? Kertas dan pulpen? Apa aku tak salah dengar? Bagaimana bisa benda mati memahamiku sedangkan kawananku saja tidak?''
''Jangan sepele dengan dua benda kecil yang mati itu. Mereka mampu memahamimu dalam segala cuaca kehidupan ini. Kau hanya perlu menulis teman. Dengan menulis kau bisa membuang semua kegelisahanmu, kau bisa membuang segala ketakutanmu, kau bisa menceritakan apapun diatas kertas tanpa sehelai bantahan darinya. Dia akan selalu setia mendengarkanmu bahkan lebih hebatnya lagi dia tak kan pernah memberitahu isi hati dan pikiranmu kepada orang lain. Dia pendengar dan penjaga rahasia terbaik. Percayalah kepadaku dan mulailah menulis.''
Masukan dari lebah pun diterima dan dilakukan oleh kalajengking dan dia mulai menulis. Dia menulis segala sesuatu. Dia menumpahkan semuanya diatas kertas persis seperti kata lebah. Dikemudian hari bahkan kalajengking menunjukkan beberapa tulisannya yang indah berupa puisi kepada si lebah. Temannya yang kecil itu terpesona dan menyukai karya si kalajengking. Untuk pertama kalinya, lebah memiliki penulis favorit dalam hidupnya.
Ada kalimat yang berbunyi demikian: ''Someday you're going to be someone favorite author.'' Bagaimana jika anda yang menempati posisi tersebut? Menyenangkan bukan? Menjadi seseorang yang diidolakan, disukai, dikagumi, ditunggu tulisannya, dan mendapat tempat khusus dibilik hati seseorang bahkan banyak orang pastilah amat menyenangkan. Menulislah karena kau mencintai dan menyayangi dirimu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H