Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sang Pejabat Menyeret Isteri dengan Mobil, Jabatannya Terseret

29 Januari 2021   09:36 Diperbarui: 29 Januari 2021   09:42 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto sebuah mobil menyeret seorang wanita menjadi viral. Eh, ternyata seorang pejabat, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara yang mengemudikan mobil tersebut. Dan yang diseret itu adalah isterinya. Masalah keluarga, tetapi kadung menjadi viral di media.

Ketika ditanya wartawan, semula sang pejabat membantah bahwa yang mengemudikan mobil itu bukan dirinya. Kemudian setelah viral, dia meminta maaf kepada keluarga isterinya, keluarga besar masyarakat Sulawesi Utara dan kepada seluruh masyarakat.

Kemudian DPD Golkar Sulawesi Utara memberhentikan sang pejabat dari jabatanya sebagai Ketua Harian DPD Golkar Sulawesi Utara. Jabatannya terseret. Sang pejabat menyesalkan pencopotan tersebut. Sang Pejabat mempersoalkannya. Menurutnya, masalah organisasi dan pribadi harus dibedakan. Dia tidak melakukan kejahatan besar atau korupsi. Ini hanya masalah pribadi dan keluarganya.

Satu sisi, apa yang dikemukakan sang pejabat tersebut benar bahwa masalah ini adalah masalah pribadi, masalah keluarga. Tetapi ketika ini terungkap ke luar dan menjadi viral di media, maka pertanyaannya adalah, apakah ini masih menjadi masalah pribadi atau keluarga saja? Tentu saja tidak lagi.

Masalah keluarga seharusnyalah menjadi masalah pribadi. Itulah sebabnya, para orang tua pada hari perkawinan anaknya selalu memberikan nasehat kepada anaknya yang baru membentuk mahligai rumah tangga tersebt. "Jangan pernah bertengkar sampai dinding mendengar." Artinya selesaikan masalah keluarga di kamar yang tersembunyi, jangan sampai dinding tetangga mendengar. Masalah kehidupan keluarga adalah rahasia keluarga itu sendiri.

Lalu, ketika masalah keluarga itu terdengar dinding, dan bahkan terjadi di arena publik yang tidak mempunyai dinding, apa kata dunia? Sebab masalahnya menjadi tontonan dunia dan viral lagi. Sempat berkilah, namun tidak terbantahkan, akhirnya minta maaf.

Nasi telah menjadi bubur. Beribu dan bahkan berjuta kali minta maaf, tidak ada gunanya lagi, karena dunia sudah mengetahuinya. Dunia tanpa dinding, tanpa batas, dan seakan siapapun yang membaca beritanya bisa tahu.

Apakah masalah keluarga ini masih menjadi masalah pribadi? Tentu saja tidak hanya masalah pribadi lagi, tetapi sudah menjadi masalah masyarakat dan umum. Masalah keluarga yang seharusnya menjadi masalah pribadi sudah berubah menjadi masalah masyarakat dan umum. Bahkan ada media yang menggambarkan ini adalah masalah perkawinan tahun ini.

Apalagi yang bermasalah ini menjabat jabatan publik. Anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan. Ketua Harian DPD Golkar Sulawesi Utara. Dan terakhir sebagai Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara. Tercakup disini tanggung jawab terhadap publik, karena beliau memiliki jabatan publik yang harus dipertanggung jawabkan kepada publik.

Dulu, ketika ada keluarga kita yang anggota militer, sebelum kawin, calon isterinya harus dibawa kepada atasannya. Ketika itu terjadi, banyak keluarga menganggap berlebihan. Untuk apa urusan calon isteri dan keluarga harus diperkenalkan kepada atasan? Namun ketika seorang tentara tersebut menjadi pimpinan di sebuah korps militer tersebut, maka isterinya menjadi Pembina bagi para isteri bawahannya di korps tersebut. Itulah pentingnya pembinaan calon isteri prajurit.

Nah, kembali ke kasus sang pejabat Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara kita ini. Seharusnya masalah keluarga yang menjadi masalah pribadi ini  diselesaikan di rumah, bukan di jalan raya dan menyeret isteri dengan mobil. Apapun persoalan bisa diselesaikan. Kalau tidak bisa lagi diselesaikan dengan baik di rumah, ya diselesaikan di pengadilan dengan baik-baik juga.

Keberatannya atas pencopotan jabatannya dari ketua Harian DPD Golkar Sulawesi Utara sah-sah saja. Pencopotan itu sudah baik dan patut. Bagaimana mungkin seorang pejabat atau pimpinan bisa memimpin organisasinya, jika memimpin organisasi terkecil seperti keluarganya dia tidak mampu?

Keluarga adalah organisasi terkecil yang seharusnya menjadi batu ujian bagi siapapun untuk bisa memimpin organisasi yang lebih besar. Kalau sudah baik memimpin keluarga, masih patut diduga dia akan bisa memimpin organisasi besar di luar. Kalau gagal di keluarga, bagaimana memimpin organisasi yang lebih besar?

Apakah jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara juga akan terseret? Kita belum tahu, tentu saja ini menjadi urusan dari DPD Golkar Sulawesi Utara dan tentu di DPRD Sulawesi Utara. Bagaimana pertimbangannya dan apakah kasus keluarga ini juga, jabatan Wakil Ketua DPRD juga akan terseret?

Apa yang harus dipetik dari masalah ini? Seharusnya setiap pejabat publik mempunyai tanggung jawab terhadap publik. Kenapa setiap calon pejabat publik seringkali harus dilakukan fit and proper test? Dan harus ada penyelidikan rekam jejak? Itu maksudnya untuk memperoleh jabatan publik harus didasari sebuah rekam jejak yang baik tanpa cela yang bisa mengganggu pelaksanaan jabatan publiknya.

Masalah pribadi dan keluarga, diselesaikanlah di rumah dan di lingkungan keluarga, jangan menyeretnya ke jalan, apalagi ikut lagi menyeret isterinya dengan mobil. Viral lagi. Akhirnya jabatannya terseret.

Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun