Apakah munculnya berita bahwa ada jenderal yang patut diduga menghilangkan barang bukti kasus Novel Baswedan akan membuka kotak Pandora kasus ini? Seharusnya harus dibuka tuntas. Biar masyarakat tahu bahwa ini masalahnya apa, motifnya apa dan apa penyebabnya. Kalau hal ini direncanakan, tentu berbeda pula hukumannya.
Adakah kemiripan kasus Denny Siregar dengan kasus Novel Baswedan?
Sepertinya ada kemiripannya. Masih menyimpan sebuah kotak Pandora tentang siapa, kenapa dan bagaimana kasus ini bisa terjadi. Hubungan sebab akibat atau istilah kausaliteit dalam hukum pidana perlu dipertanyakan. Apa menyebabkan apa. Siapa ingin mencelakakan siapa? Siapa ingin membobol data siapa dan untuk apa?
Dalam kasus Denny Siregar, kenapa pekerja outsourching ini membagikan datanya ke akun opposite yang berda di luar negeri tersebut? Kenapa akun itu menghilang? Apakah Patroli Siber Mabes Polri bisa melacaknya. Seharusnya bisa dengan perangkat yang dimilikinya. Namun apakah pemilik akun dan alur informasi dan data pribadi Denny Siregar ini akan diungkap tuntas?
Pertanyaan itu sama dengan pertanyaan terhadap kasus Novel Baswedan, apakah sang aktor intelektual itu akan diungkap dan diproses dan diadili sampai ke pengadilan? Teramat dini untuk menyimpulkan jawabanya sekarang. Misteri kotak Pandora harus dibuka.
Sama dengan kasus Denny Siregar ini. Terlalu dini kita menyimpulkan bahwa yang ditangkap sekarang sebagai pelaku dan berhenti di situ. Polri dan Telkomsel masih perlu membuktikan lebih jauh, siapa yang terlibat dan motif pembobolan ini.
Jika kasus ini tidak dituntaskan, patut diduga akan mengakibatkan ketidak percayaan pengguna Telkomsel ke Telkomsel yang tentu saja merugikan Telkomsel dan merugikan negara sebagai pemegang saham terbesar di Telkomsel melalui Telkom.
Semoga pengungkapan kasus pembobolan data Denny Siregar dan pengungkapan siapa  di balik kasus Novel Baswedan yang sudah merupakan misteri kotak Pandora, bisa dibuka dan diungkap oleh penegak hukum kita. Semoga.
Terima kasih dan salam.
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H