Semangat Pagi Indonesia.
Sang Presiden Jengkel Dan Marah, Mau Reshuffle?
  "Selamat pagi kek," kata Sang Cucu sambil membawa kopi tanpa gula Sang kakek.
  "Selamat pagi, tenang dulu ya, ini ada berita penting sekali," jawab Sang Kakek sambil menerima kopinya.
  "Berita apa ini kek?" tanya Sang Cucu.
  "Bapak Presiden lagi marah kepada jajaran menteri yang masih lamban kerjanya," jelas Sang kakek.
  "Mereka sudah  bekerja dengan baik, kenapa dimarahin oleh bapak Presiden?" desak Sang Cucu.
  "Menurut bapak Presiden bekerja biasa saja tidak cukup. Ini keadaan krisis. Kerjanya harus extra ordinary. Tidak biasa-biasa dan lurus-lurus saja. Harus kerja luar biasa dengan loncatan. Contohnya, kementerian kesehatan, anggarannya 75 triliun baru cair 1,53 persen. Siapa tidak jengkel. Honor tenaga medis dan alat kesehatan tidak dicairkan," kata Sang Kakek.
  "Prosedur pengeluaran uang kan ada kekk, harus dipatuhi juga," kata Sang Cucu.
  "Betul, sudah ada peraturannya, kalau masih kurang presiden bersedia mengeluarkan peraturan pendukungnya, mau PERPPU, Perpres, ok. Kalau peraturan menterinya kurang, ya menterinya harus mengeluarkan peraturan menterinya," kata Sang Kakek.
  "Apalagi marahnya kek?" selidik Sang Cucu.
  "Koperasi dan usaha kecil dan mikro harus segera ditolong. Stimulus ekonomi juga harus segera dikeluarkan. Jangan mati dulu rakyat baru dibantu. Nanti PHK banyak baru dibantu," kata Sang Kakek mengutip ucapan Bapak Presiden.
  "Wah, serius marahnya bapak Presiden ini ya kek?" kata Sang Cucu menimpali.
  "Betul. Dalam semua rapat kabinet, ini baru pertama kali Bapak Presiden marah dan serius. Wajahnya menunjukkan kekecewaan berat. Semua menterinya tertunduk," kata Sang kakek.
  "Berarti para menteri ketakutan dong," kata Sang Cucu.
  "Ya. Bapak Presiden juga mengatakan, progress kerja signifikan tidak ada. Mau bubarkan lembaga, mau reshuffle, pikiran sudah kemana-mana. Ini berarti segera ada reshuffle ini. Para menteri yang tidak baik kinerjanya harus rela diganti," kata Sang Kakek.
  "Kasihan juga menteri yang dipecat nanti ya kek," kata Sang Cucu.
  "Kenapa harus kasihan. Kalau dia diganti atau dipecat karena kinerja tidak baik, tidak apa-apa," kata Sang Kakek.
  "Bertambah lagi nanti menteri pecatan, berarti bertambah gaduhlah nanti dunia media sosial. Apalagi kalau ada lagi menteri pecatan tidak menerima dipecat, bakal gaduh lagi nanti," kata Sang Cucu.
  "Mau gaduh atau tidak, yang penting kita dukung bapak Presiden melakukan reshuffle. Ini kesempatan baik bagi Presiden untuk menyusun tim yang lebih baik untuk menghadapi situasi krisi akibat Virus Corona ini. Partai-partai yang kadernya ada di kabinet, namun termasuk yang akan dipecat harus legowo," kata Sang Kakek.
  "Harapan kita begitu kek. Namun partai ini juga nanti akan ribut jika kadernya akan diganti," kata Sang Cucu.
  "Periode pertama presiden 2014-2019 juga melakukan reshuffle, jadi presiden sudah mempunyai pengalaman melakukan reshuffle," kata Sang Kakek.
  "Kita berdoa agar bapak Presiden bisa memilih menteri dari putra terbaik bangsa yang bisa bekerja extra ordinary dan menjawab tantangan krisis ini, ya kek," kata Sang Cucu.
  "Betul, kita akan menyambut para menteri baru yang lebih baik dan lebih segar untuk mengelola krisis bangsa akibat virus corona ini," kata Sang Kakek.
  "Semoga!" kata Sang Cucu.
Presiden marah, segera  reshuffle, semoga memperoleh menteri yang terbaik dalam menangani krisis akibat virus corona ini. Semoga menteri pecatan dan partai yang kehilangan kadernya dari menteri legowo, gumam Sang Kakek.
Terima kasih dan salam. 30-06-20
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H