Kira-kira dua menit sebelum waktu yang ditentukan, Sekjen tiba di tempat. Wow, akurat sekali waktunya. Katanya beliau sibuk sambil kerja. Jadilah pemberian ulos ini sambil pertunjukan berjalan. Dan luar biasa. Sorotan kamera TV dan fotografer menyala terus. Hanya tiga menit acaranya, beliau langsung turun dari panggung, pertunjukan berjalan sebagaimana mestinya.
Setelah turun dari panggung, kami sudah merencanakan akan mampir ke stand Indonesia untuk meramaikan stand Indonesia tersebut dengan alat musik Seruling dan kecapi (Sulim dohot hasapi).
Baru saya turun dari panggung, seorang staf KBRI mendatangi saya.
  "Pak, menurut informasi yang bapak sampaikan ke KBRI, bapak juga mau memberikan ulos untuk pak Dubes," kata beliau.
  "Betul pak. Tapi sampai saat ini kami belum dapat jawaban," jawabku.
  "Kebetulan pak Dubes lagi dinas ke Amerika Serikat, tapi Wakil Dubes ibu Sophi ada disini dan turut menyaksikan pemberian ulos ke Sekjen ASEAN Korea Centre tadi," kata beliau.
  "Kenapa tidak sebelumnya bapak beritahu, bisa kita gabungkan tadi dengan pemberian kepada pak Sekjen," jawabku.
  "Maaflah pak, kurang kordinasi. Masih bisa kita lakukan pak?" tanyanya.
  "Di panggung tidak mungkin. Sekarang giliran negara lain yang tampil. Bagaimana kalau di depan stand paviliun Indonesia saja?" tanyaku.
  "Saya tanya dulu ibu wakil Dubes," sahutnya sambil bergegas.
  "Kami berjalan menuju Stand Paviliun Indonesia. Sang staf datang menemui kami, ibu wakil Dubes setuju diserahkan di depan stand tersebut. Kami mempersiapkan diri, lalu kami buatlah musik dan tortor penyerahan juga tanpa gondang atau taganing. Hanya dengan Seruling dan Kecapi.