Penampilan.
Ketika penampilan pertama tanggal 14 Juni 2019 suasana berubah. Acara dilakukan di Seoul Park, taman yang terletak di tengah kota dengan dikelilingi kantor pemerintahan dan hotel serta kawasan bisnis. Seperti Taman Monas untuk Jakarta. Tidak semua acara boleh menggunakan tempat ini. Hanya acara kenegaraan penting. Dan ASEAN WEEK adalah acara yang sangat penting bagi Korea. Acara diliput semua media Korea dan media asing. Siaran langsung dari stasiun TV dan live streaming di YouTube.
Penonton ramai. Ribuan kursi yang disediakan panitia kurang. Banyak yang berdiri. Karena sound system yang baik, seluruh penonton di taman yang luas tersebut bisa mendengar dengan baik. MC yang berbahasa Korea dan host nya bintang terkenal di Korea.
Penampilan delegasi Indonesia membawa gondang dan tortor tanpa disangka mendapat sambutan luar biasa dari penonton. Seluruh perwakilan negara sahabat atau dari kedutaan besar hadir, peserta dari negara ASEAN hadir. Sekeliling taman ada stand  pavilion setiap negara.
Ketika pertunjukan delegasi Indonesia, kami tidak menyangka mendapat penghormatan dengan berdiri penonton dan bertepuk tangan yang meriah. Kami terperangah. Orang Korea bertepuk tangan dan berdiri menonton pertunjukan musik etnik Indonesia? Wow, keren abis. Setengah percaya, tapi luar biasa.
Hari kedua hari Sabtu lebih meriah lagi. Mungkin karena banyak penonton  libur. Penonton lebih banyak lagi. Sambutan luar biasa lagi. Spektakuler, kami semakin bangga. Ternyata pertunjukan musik etnik Indonesia seakan menyihir orang Korea tersebut.
Wawancara khusus.
Sehabis penampilan hari kedua, panitia melalui penerjemah dan pendamping delegasi Indonesia menyampakan kepada kami, supaya delegasi jangan berganti baju dulu. Tetap dengan pakaiannya, karena akan ada wawancara khusus dari Tim Media panitia dan TV yang akan mewawancarai tim secara lengkap.
Kami dibawa ke satu ruangan di belakang panggung yang khusus untuk ruang wawancara dan tempat istirahat para artis top yang ikut meramaikan ASEAN WEEK. Kami diberitahu panitia, yang diwawancarai khusus hanya satu delegasi yang dianggap penampilan terbaik. Wow, sumringah lagi. Seluruh tim bersuka ria dengan pemberitahuan itu. Acara ini bukan kompetisi, tapi setiap negara menampilkan satu pertunjukan musik dan budaya negara masing-masing.
Kami diwawancarai dengan host orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Korea. Kami seakan mendapat kehormatan mengharumkan nama Indonesia di panggung musik dunia yang disiarkan langsung TV Korea dan YouTube dari panitia. Kami diminta menyampaikan yel-yel tentang Indonesia. Kami menggunakan yel-yel,"Wonderful Indonesia, visit Lake Toba". Karena gondang dan tortor berasal dari Kawasan Danau Toba.
Ternyata Orang Korea bisa tergila-gila menonton musik Indonesia. Mungkin perlu hal ini menjadi pelajaran bagi pemerintah kita. Bagaimana kita membuat kemasan musik etnik Indonesia menjadi duta bangsa untuk menarik wisatawan dari manca negara seperti Korea. Jika pandemi Covid-19 berakhir bisa kita menggaet lebih banyak turis manca negara.