Dalam catatan harianku, kutuliskan semuanya pengalaman yang bisa kupetik itu, dan dari sanalah kutuliskan kembali menjadi bahan tulisan ini.
Sebuah pengalaman yang sangat berharga, belajar tentang kehidupan kepada Sang Tunanetra, yang kadang kita anggap orang yang harus kita ajari, kita bantu dan tolong,  ternyata bisa menjadi tempat belajar kita tentang kehidupan. Kita sering  merasa diri lebih hebat dan lebih sempurna dari mereka, tapi ternyata banyak keunggulan dan ketekunan mereka yang bisa kita petik sebagai pembelajaran kehidupan.
Di balik kekurangan mereka, karena kurang bisa  bisa melihat, mereka mempunyai banyak kelebihan, seperti  mata hati, perasaan dan mengasihi yang bisa melebihi kita. Rasa hormatku untuk saudaraku yang kurang bisa melihat (bukan buta), akan kubawa hingga nanti, entah sampai kapan, abadi.
Sekian dulu. Terima kasih, salam dan doa.
Sang Pembelajar Kehidupan.
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H