Sang Kakek sedang membaca koran, ketika sang cucu datang menghampiri dan membawa kopinya.
  "Selamat pagi kek. Ini kopinya, biar mantap baca korannya," kata cucu membuka pembicaraan.
  "Terima kasih," kata kakek sambil menerima kopinya.
  "Ini kek, ada berita yang lagi hangat nih di Twitter. Seorang mantan menteri mengomentari video ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dari presiden," kata cucu.
  "Itu kan biasa, apa salahnya mengomentarinya?" tanya kakek.
  "Ini bukan soal salah dan tidak salah kek. Dia bukannya membalas ucapan itu dengan balasan selamat hari raya dan mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, tapi yang lain pula dibahasnya," kata cucu.
  "Apa yang dibahasnya?" tanya kakek.
  "Tentang panci yang ada di belakang pak presiden dan ibu negara," kata cucu.
  "Apa yang salah dengan panci itu?" tanya kakek.
  "Makanya, sangat tidak berhubungan. Habis panci dibahasnya lagi pencahayaan bahwa video ini dibuat siang hari, jadi makanan yang ada di meja hanyalah aksesori, karena presiden baru merayakan lebaran hari ini. Artinya video itu diambil siang hari ketika masih puasa," kata cucu menjelaskan.
  "Oh, jadi dia berpendapat bahwa video ini diambil pada waktu yang salah. Ada makanan, padahal masih puasa?" tanya kakek.