Kukira kau pemimpin, oh nyatanya cuma pemimpi,
Kau rangkai ramal hasratmu bagai mimpi
Membangun serangkai telangkai
Seakan kau akan menyeberangi sungai mimpi
Wahai pemimpi
Tak bisakah kau berhenti menapaki mimpi
Memberi kami seutas empati, sebingkai simpati
Secercah asa dan aksi saat pandemi ini
Wahai pemimpi,
Kami tak butuh orasi benci dan ilusi dengki Â
Kami butuh makanan bergizi
Tapi kami tak mampu membeli
Bisakah engkau sejenak melupakan mimpi
Singsingkan lengan bersama kami
Untuk aksi tumpas pandemi ini
Agar ia menjauh  pergi dan tak kembali
Akankah kau tak peduli kami lagi
Tak lagi sudi mendengar jeritan kami
Oh, apakah ini hanya tragedi kami
Engkau dan mimpimu tak lebih dari sekadar elegi
VGI, 19 Mei 2020.
Aldentua Siringoringo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H