Kukira kau pemimpin, oh nyatanya cuma pemimpi,
Kau rangkai ramal hasratmu bagai mimpi
Membangun serangkai telangkai
Seakan kau akan menyeberangi sungai mimpi
Wahai pemimpi
Tak bisakah kau berhenti menapaki mimpi
Memberi kami seutas empati, sebingkai simpati
Secercah asa dan aksi saat pandemi ini
Wahai pemimpi,
Kami tak butuh orasi benci dan ilusi dengki Â
Kami butuh makanan bergizi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!