Apakah peristiwa seperti ini yang dimaksudkan seorang mantan atlet kita ini? Lalu apakah pernyataan ini akan menguap dan tinggal kenangan dan memori catatan di media kita? Apakah keengganan dari Kemenpora berpolemik dengan Taufik Hidayat akan diikuti keengganan penegak hukum kita seperti Kepolisian, Kejaksaan dan KPK untuk mengusut para tikus yang banyak banget ini?
Keengganan Kemenpora untuk berpolemik dengan Taufik Hidayat di bulan puasa bisa dimaklumi, walaupun pasukan para nyinyir dan sindir menyindir yang lain tidak menafikan ini. Tidak tahu kita, apakah setelah selesai bulan puasa, Kemenpora akan mau berpolemik dengan Taufik Hidayat.
Terlepas dari keengganan Kemenpora tersebut, para penegak hukum kita justeru yang harus bergerak cepat. Jika ini ditanggapi dan ditindaklanjuti dengan baik, kemungkinan besar akan semakin banyak orang yang mau memberikan informasi tentang korupsi yang berlangsung secara diam-diam dan dilakukan berjemaah yang bisa terungkap. Namun kalau hal ini didiamkan, maka orang akan menyatakan, pernyataan seperti yang diungkapkan mantan atlet sekaliber Taufik Hidayat saja tak dianggap, apalagi kita, mungkin demikian komentar orang.
Dengan masuknya ke pengadilan Tipikor setidaknya dua menteri Menpora kita yang satu sudah divonis dan satu lagi sedang berlangsung, maka patut diduga apa yang disampaikan Taufik Hidayat ini mengandung kebenaran dan faktual. Kalau sudah demikian, lalu apa yang ditunggu para penegak hukum kita yang berwenang untuk tidak menindaklanjuti pernyataan Taufik Hidayat ini?
Sebagai langkah awal melakukan penyelidikan selayaknya sudah bisa dimulai. Siapakah yang akan memulai? Kepolisian, kejaksaan atau KPK? Bagi kita sama saja. Jangan sampai pernyataan Taufik Hidayat ini berlalu tanpa kesan, pergi tanpa arti.
Semoga harapan kita menuju Indonesia yang bersih dari korupsi tidak hanya sekedar jargon politik, namun biarlah menjadi sebuah upaya yang tetap konsisten, walaupun virus corona datang mengganggu.Â
Virus corona telah membunuh banyak nyawa manusia di seluruih penjuru dunia, jangan pula kita biarkan dia ikut membunuh semangat memberantas korupsi di negeri ini. Sekian dulu.
 Terima kasih. salam dan doa.
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H