Mohon tunggu...
Emeralda Saentya
Emeralda Saentya Mohon Tunggu... -

Ini opini saya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Parodi Sistem Error

13 Agustus 2014   04:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Parodi Sistem Error


Aku pernah sama rendah dengan matahari
Saat senja di atas barisan bukit pinggiran kota
Dan mencoba merayu angin untuk membelaiku
Namun hujan tak sudi mengguyur
Entah karena terlalu kotor aku
Jangankan guyuran air hujan
Awan saja tak sudi meneteskan airnya
Untuk memberiku sedikit harapan
Lalu sekarang apa?
Mengikuti kata mereka?

Lebih baik aku di barisan keterasingan
Bahkan cukup aku kotor dibuai senja
Daripada bersih dan wangiku, karena jilatan ludahnya pekat
Memikat dan terikat menjerat
Salamku untuk mereka yang terjerat rantainya
Berbahagialah untuk harumnya perbudakan
Berpestalah malam ini, dalam rasa yang sementara
Apa yang kau tunggu? kulitmu sudah terlalu kering untuk menunggu
Sebuah drama yang konyol itu dimainkan
Aku bukan bagian dari bingkisan omong kosongmu di layar kaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun