Mohon tunggu...
alda putri
alda putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA - UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Dengan kecintaan pada seni, menulis, dan bercerita, saya adalah seorang individu yang selalu terinspirasi untuk menciptakan karya-karya yang memukau dan menginspirasi. Dengan latar belakang dalam seni rupa dan kecintaan pada dunia fiksi, saya senantiasa berusaha untuk menggali kreativitas dan mengekspresikan ide-ide dalam bentuk yang unik dan memikat. Saya percaya bahwa setiap kata dan goresan pena memiliki kekuatan untuk mengubah dunia, dan saya berkomitmen untuk terus mengembangkan diri dan menginspirasi orang lain melalui karya-karya saya. Mari terhubung dan berbagi inspirasi bersama!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latar Belakang Nasab, Sejarah Singkat Pendidikan, Pemikiran, Gerakan Kh Ahmad Dahlan

10 November 2024   12:35 Diperbarui: 10 November 2024   12:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LATAR BELAKANG NASAB KH.AHMAD DAHLAN

KH. Ahmad Dahlan lahir di kampung Kauman (sebelah barat alun-alun utara) Yogyakarta, pada tanggal 1 Agustus 1868.  Kauman merupakan sebuah kampung di jantung Kota Yogyakarta yang berusia hampir sama tuanya dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan sejak ratusan tahun lampau, kampung ini memiliki peran besar dalam gerakan keagamaan Islam. Seperti kebanyakan kota besar dan kota kecil di Jawa, Kauman adalah salah satu di antara banyak wilayah Yogyakarta yang merupakan benteng kelompok santri. KH. Ahmad Dahlan merupakan putera keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan KH. Abu Bakar dan Siti Aminah. Orang tuanya memberi nama Muhammad Darwisy sebelum berganti nama Ahmad Dahlan. Sebagai anak keempat, mempunyai lima orang saudara perempuan dan satu orang saudara laki-laki.

KH. Ahmad Dahlan lahir dan tumbuh dalam lingkungan dengan berlatar belakang sosial yang bernuansa agama yang kuat, sehingga tak mengherankan apabila pengaruh keluarga dan lingkungan sekitarnya ini yang kemudian mempengaruhi pribadinya dan menghantarkannya menjadi seorang muslim yang taat beragama.

Ayah KH. Ahmad Dahlan bernama KH. Abu Bakar bin Kyai Sulaiman adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta.Ia adalah pegawai (abdi dalem) keraton walaupun hanya sebagai pejabat agama. Sedangkan ibunya bernama Siti Aminah merupakan puteri KH.Ibrahim, juga seorang penghulu sekaligus seorang abdi dalem Kesultanan Yogyakarta. Selain itu, salah seorang kakeknya, yakni ayah dari ayahnya, bahkan mendapatkan gelar Mas (gelar priyayi), yaitu Kijai Mas Sulaiman.

Dilihat dari silsilah keturunannya, KH. Ahmad Dahlan merupakan keturunan kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, yaitu salah seorang Walisongo yang merupakan penyebar ajaran Islam di Jawa. Berikut ini adalah silsilah keturunan KH. Ahmad Dahlan dari pihak ayahnya:

SEJARAH RINGKAS PENDIDIKAN KH.AHMAD DAHLAN

Dari berbagai literatur-literatur dijelaskan bahwa KH. Ahmad Dahlan tidak pernah mendapatkan pendidikan formal. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyak orang Islam melarang anak-anaknya mendaftar di sekolah yang di bawah naungan kelonial belanda pada saat itu. Untuk menggantikan pendidikan formal, KH. Ahmad Dahlan diajarkan oleh ayahnya, sahabatnya serta saudaranya sehingga dia dia mampu untuk membaca dan menulis. Selain itu di usia delapan tahun KH. Ahmad Dahlan sudah mengusai membaca Al Qur'an dengan lancar sampai khatam. Ketika sudah beranjak remaja, KH. Ahmad Dahlan mulai membaca serta belajar tentang Islam. Dalam proses pembelajarannya, KH. Ahmad Dahlan memiliki beberapa guru dengan ilmu yang berbeda-beda. KH. Ahmad Dahlan mempelajari ilmu fiqih dengan KH. Muhammad Shaleh, kemudian ilmu nahwu dengan KH. Muhsin. Kedua guru tersebut merupakan kakak iparnya, selain itu KH. Ahmad Dahlan juga beguru dengan KH. Nur dan KH. Abdul Hamid dalam berbagai aspek ilmu. Kemudian dalam pembalajaran ilmu hadist KH. Ahmad Dahlan berguru pada Kyai Mahfudh dan Syeikh Khaiyat dan ilmu falak beguru dengan Kyai Dahlan Semarang serta Syeikh Muhammad Jamil Jambek. Ilmu qira'atul qur'an beliau belajar dengan Syeikh Amin dan Sayid Bakri Saatok. Ilmu kesehatan beliaubelajar dengan Syeikh Hasan. Berbagai ilmu pengetahuan serta guru yang didapatkan oleh KH. Ahmad Dahlan menjadi salah satu faktor yang membuat kepribadian KH Ahmad Dahlan memiliki wawasan yang luas baik ilmu umum ataupun ilmu agama serta menjadi sosok yang paripurna.

KH. Ahmad Dahlan ketika beranjak dewasa melanjutkan pendidikannya untuk memperdalam ilmu agamanya yang di dorong oleh orang tua serta tekadnya yang besar. Pada saat itu KH. Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji serta bertinggal di mekah. Dalam kesempatan tersebut KH. Ahmad Dahlan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memperdalam ilmu agama. Selama berada di mekkah, KH. Ahmad Dahlan banyak belajar serta memperluas ilmu agamanya sepeti ilmu tauhid, qira'at serta ilmu falak. Dalam proses menuntut ilmunya dia berguru kepada seorang ulama yaitu Imam Syafi'I Sayyid Bakir Syantha yang merupakan pengikut mazhab Imam syafi'i. Disini lah awal mula nama KH. Ahmad Dahlan di kenal yang sebelumnya bernama Muhammad Darwis. Kemudian pada tahun 1903, KH. Ahmad Dahlan berangkat lagi ke mekkah selama kurang lebih dua tahun. Dalam perlajanan keduanya ini, beliau memperdalam ilmu hadist dan ilmu fiqih. Dalam proses tersebut KH. Ahmad Dahlan berguru pada Kyai Mahfud Termas dalam memperdalam ilmu fiqh, kemudian juga berguru pada Sayyid Babu Al-Sijji dan Syeikh Ahmad Khatib untuk memperdalam ilmu hadist dan juga merupakan guru KH. Hasyim Asy'ari pendiri Nahdatul Ulama. Selain itu KH. Ahmad Dahlan juga bertemu dengan beberapa ulama Indonesia yang bermukim di mekkah seperti Kyai Nawawi dari banten, Syeikh Muhammad Khatib dari Minangkabau, Kyai Mas Abdulllah dari Surabaya, Kyai Faqih Kumambang dari gersik. Dari pertemuan tersebut, KH. Ahmad Dahlan memanfaatkannya untuk belajar serta bertukar pikiran dan membicarakan terkait masalah sosial agama. Selain itu di samping menuntut ilmu serta berguru, KH. Ahmad Dahlan mempelajari secara memperdalam karya-karya Imam Syafi'I dalam bidang ilmu fiqih dan karya Imam Al-Ghazali dalam bidang tasawuf.

Penyebaran pemikiran pembaharuan Islam yang terjadi di belahan dunia membuat KH. Ahmad Dahlan tertarik serta ingin mendalami terkait pemikiran pembaharuan Islam. Pada saat itu KH. Ahmad Dahlan baru mengkaji makna dari pembaharuan Islam yang kemudian beliau bawa dan kembangkan di Indonesia. Dari hal tersebut dia pun mulai mempelajari karya tokoh-tokoh Islam seperti Ibnu Taimiyah, Jalaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, serta Rasyid Ridha. Dari berbagai proses menuntut ilmu yang cukup panjang serta tekat dan ketekunan KH. Ahmad Dahlan dalam mempelajari ilmu agama, sosok nya menjadi terkenal sebagai seorang ulama yang memiliki pengaruh yang cukup besar. Proses pendidikan yang beliau alami kemudian ia sampaikan kepada masyarakat tentang pembaharuan Islam, walaupun pada awal dakwahnya belum banyak orang yang menerima ide serta gagasan pembaharuannya. Secara singkat KH. Ahmad Dahlan ditetapkan sebagai sosok pahlawan nasional yang tercantum dalam surat keputuan presiden no 657 tahun 1961 atas jasa-jasanya dalam memnangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui gerakan pendidikan.(Mukhtarom, 2020)

Kepribadian KH Ahmad Dahlan

  • Sederhana dan Tawadhu': Hidup dengan kesederhanaan dan selalu rendah hati.
  • Visioner dan Progresif: Berpikir jauh ke depan dan memperkenalkan pembaruan dalam pendidikan Islam.
  • Kritis dan Berani: Melakukan pembaruan agama, menentang takhayul, bid'ah, dan khurafat.
  • Peduli Sosial: Sangat peduli pada kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan sosial.
  • Teguh dan Pantang Menyerah: Tetap konsisten meski menghadapi tantangan besar.
  • Religius dan Moderat: Taat beragama dengan pendekatan moderat dan rasional.

Pemikiran Keagamaan KH Ahmad Dahlan

1. Islam sebagai Panduan Hidup:

Islam menjadi pedoman dalam seluruh aspek kehidupan, tidak hanya dalam ibadah ritual tetapi juga sosial dan ekonomi.

2. Ijtihad dan Pembaruan:

KH Ahmad Dahlan menekankan pentingnya berpikir kritis (ijtihad) dan menolak taklid buta agar ajaran Islam tetap relevan dengan perkembangan zaman.

3. Reformasi Pendidikan Islam:

Beliau memperkenalkan konsep madrasah yang menggabungkan pendidikan agama dengan ilmu umum untuk memajukan umat Islam.

4. Amar Ma'ruf Nahi Munkar:

Mengajak umat untuk aktif dalam memperbaiki masyarakat, menegakkan kebenaran, dan melawan ketidakadilan.

Gerakan Dakwah Muhammadiyah

1. Kembali ke Al-Qur'an dan Hadis:

Muhammadiyah berfokus pada ajaran murni Al-Qur'an dan Hadis dengan pendekatan rasional, menolak takhayul, bid'ah, dan khurafat.

2. Pendidikan Modern:

Didirikan sekolah-sekolah modern yang mengajarkan agama dan ilmu umum untuk memajukan umat Islam dalam menghadapi tantangan zaman.

3. Pelayanan Sosial dan Filantropi:

Gerakan Muhammadiyah juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti mendirikan rumah sakit dan panti asuhan untuk membantu kaum miskin.

4. Tajdid (Pembaruan):

KH Ahmad Dahlan membawa semangat pembaruan dalam berbagai aspek kehidupan beragama, agar sesuai dengan perkembangan zaman.

REFERENSI

https://www.detik.com/jatim/berita/d-7039803/riwayat-hidup-kh-ahmad-dahlan-pendiri-muhammadiyah

https://www.canva.com/design/DAGRvKIS-5M/QTZD_YF3K6oYiz4L94md_w/edit

https://jurnal.umt.ac.id/index.php/dinamika/article/viewFile/485/343

Mukayat Al Amin, M. (2018). Studi Komparatif: Pemikiran Pendidikan Islam Menurut KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy'Ari. Al-Hikmah: Jurnal Studi Agama Agama, 4(2), 2. Mukhtarom, A. (2020). Pemikiran Pendidikan Islam KH. Ahmad Dahlan.

Fauzi, F. (2019). Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam KH. Ahmad Dahlan. Jurnal Pendidikan Islam, 3(8), 15--16.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun