Mohon tunggu...
Alda Putri
Alda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - nice to now you

a student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV III UNEJ: Pendampingan UMKM Batik Singotrunan dalam Peningkatan Value Product

17 September 2021   19:30 Diperbarui: 17 September 2021   19:35 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singotrunan merupakan sebuah desa yang bertempat di ujung paling utara Kecamatan Banyuwangi. Singotrunan didominasi oleh lahan pertanian di bagian barat dan semakin ke timur adalah pemukiman penduduk, wilayah ini berdekatan dengan Lateng dan tepat bertempat di kawasan industri padat penduduk. 

Cakupan wilayah Singotrunan tidak terlalu luas seperti kelurahan lainnya tetapi produktivitas yang terjadi di Singotrunan sangat tinggi, terbukti dari banyaknya UMKM dan pedagang yang ada di wilayah ini, tidak sedikit juga UMKM yang usahanya sama sekali tidak terganggu pandemi COVID-19. Wilayah Singotrunan yang memiliki banyak UMKM menarik perhatian penulis untuk melakukan KKN disana.

KKN (Kuliah Kerja Nyata) sendiri merupakan program yang dilakukan oleh mahasiswa guna memberikan pengalaman pengabdian kepada lingkungan sosial dalam memberdayakan masyarakat. KKN Back to Village III ini memiliki periode yang paling singkat dibandingkan dengan KKN BTV sebelumnya yakni hanya 1 bulan 5 hari yang sebelumnya dilaksanakan selama 4 bulan, dengan menawarkan 5 topik, 

1. Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19, 

2. Program Inovasi Tehnologi/informasi Dalam Penanganan Covid19,  

3. Program Pemberdayaan Bumdes/jaring Pengaman Desa Penanganan Covid19, 

4. Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19, 

5. Program Penanganan Stunting Dan Aki Akb.

Dengan kondisi wilayah yang sedemikian rupa penulis memilih topik 1 mengingat keadaan letak lokasi masih terbilang di tengah Kecamatan Banyuwangi dan potensi UMKM yang tinggi, walaupun ada beberapa UMKM yang sama sekali tidak terdampak pandemi tetapi setelah penulis melakukan diskusi dengan pemerintah Singotrunan, masih banyak UMKM yang kesulitan sampai ada yang meliburkan karyawannya karena produksi yang macet.

Karena penulis memilih topik 1 maka, sebelum melakukan penerjunan KKN penulis melakukan diskusi dengan pihak pemerintah Singotrunan untuk meminta saran dan list UMKM yang dapat penulis jadikan sebagian mitra KKN selama sebulan kedepan, setelah berdiskusi penulis melakukan survey untuk mencari mitra KKN yang sesuai. 

Penulis memutuskan mengunjungi UMKM Batik, dimana ketika penulis menjelaskan maksud kedatangan dan berdiskusi soal keadaan UMKM Batik selama pandemi membantu penulis untuk membuat proker yang akan dilaksanakan sebulan kedepan, UMKM Batik mengalami masalah dalam mengelola produksi dan pemasarannya dikarenakan PPKM yang mengakibatkan diliburkannya para karyawan dari Batik Singotrunan ini, dalam tahap promosi juga demikian dimana pemilik UMKM tidak melakukan promosi secara online melalui media sosial dan hanya mengandalkan status wa dan titip ke beberapa toko saja.

Batik yang diproduksi juga tergolong general sehingga terdapat banyak saingan pada batik tidak ada tambahan value pada produk yang dapat meningkatkan nilai jual juga diferensiasi produk, hal ini menyulitkan pemilik UMKM karena usaha yang ia miliki ini tergolong kecil sehingga perputaran uang sangat diperlukan dan penyetokan bahan baku juga tidak bisa banyak karena uang harus terus berputar. 

Setelah mengidentifikasi pokok permasalahan penulis merancang hal-hal yang dapat menjawab semua permasalahan yang terjadi pada Batik Singotrunan dan menuangkannya dalam proker bentuk Road Map yang akan menjadi acuan selama sebulan kedepan akan melakukan kegiatan apa saja untuk membantu mitra sasaran penulis dalam mengembangkan usaha di masa pandemi COVID-19 pada era digitalisasi.

screenshot-360-6144875b53f9cd4151106832.png
screenshot-360-6144875b53f9cd4151106832.png
Tujuan dilakukannya program kerja tidak lain adalah untuk membantu usaha sasaran yang bergelut pada bidang batik dalam peningkatan nilai produk dan promosi pada saat pandemi COVID-19.  Kebijakan PPKM mengharuskan masyarakat melakukan pembatasan besar akan aktivitas memberikan pengaruh yang besar pada usaha sasaran. 

Program KKN di Singotrunan dengan mitra UMKM Batik Singotrunan sebagai upaya  untuk membantu peningkatan nilai produk dan pemasaran (promosi) dilakukan dengan tahapan survey terhadap UMKM dan Pendampingan konten untuk promosi. 

Pendampingan yang telah dilaksanakan meliputi pengambilan foto dan video produk, pengenalan editing,  pengenalan konsep green economic, product packaging innovation dan Pendaftaran lokasi di GMap. Program ini dirasakan sangat sesuai karena sasaran buta akan promosi online sehingga akan sangat membantu usaha UMKM ini. 

Pengumpulan bahan untuk konten seperti video, foto dan editing dengan menggunakan smartphone maupun laptop memberikan kemudahan bagi sasaran serta dapat membuat konten promosi sendiri tanpa biaya.

Pengenalan konsep Green Economic, dimana untuk meningkatkan value produk penulis memilih konsep ekonomi hijau karena pada era sekarang sedang gencar-gencarnya dalam pemberdayaan lingkungan sehingga banyak pihak yang mencanangkan kegiatan dengan mengkorelasikan kebutuhan manusia dengan keberlangsungan lingkungan alam, sehingga penulis melakukan inovasi pada pewarnaan batik menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan seperti kulit manggis, secang, kulit kunyit, dan kayu manis hal ini mengingat bila pewarnaan menggunakan bahan alami (yang bahannya lebih mahal dari sintetis) dan tag alami mengikuti maka nilai dari batik akan naik. 

Selanjutnya, Product packaging innovation dan Pendaftaran lokasi di GMap dapat menarik konsumen dengan memberikan packaging yang unik dan kekinian.  Pendaftaran lokasi akan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk menemukan tempat UMKM.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kegiatan yang dilakukan penulis berjalan kurang lebih selama 1 bulan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi penulis dan sasaran. Dimana, penulis jadi belajar terkait proses pembuatan batik baik dengan pewarna sistetis maupun alami, bagaimana sabar dalam pembuatan batik yang panjang dan prosesnya yang banyak, terlebih dalam hal mengenal dunia marketing melalui logo, packaging, media sosial, dan menganalisa sasaran pasar dan membuat inference agar dapat diketahui baiknya pemasaran yang dilakukan oleh sasaran seperti apa. Pada sasarn pun demikian, dimana sasaran jadi mengeksplorasi warna pada batik, meningkatkan value pada batik dengan packaging, dan belajar promosi melalui media sosial

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Awalnya sasaran hanya mempromosikan dagangannya dengan menitipkan batik ke toko-toko kecil. 

Sehingga penulis membuatkan akun instagram untuk memperluas pemasaran menggunakan content, penulis juga menguatkan branding dengan membuat logo untuk mewakili identitas UMKM sasaran. Kegiatan selanjutnya, berupa peningkatan nilai produk dengan pewarna pada batik dan packaging, awalnya sasaran menggunakan pewarna sintetis dalam pewarnaan batik sehingga penulis mencoba untuk melakukan pewarnaan batik menggunakan pewarna alam. 

Proses pembuatan batik warna alam dilakukan kurang lebih satu minggu dengan hasil lumayan memuaskan, proses pembuatannya sebenarnya sama dengan batik warna sintetis, yang membedakan pada proses celup warna lebih lama dan harus dilakukan berulang. 

Hal yang dapat dipelajari adalah perendaman kain pada pewarna alami memerlukan waktu yang lebih lama agar warna yang dihasilkan lebih keluar. 

Selanjutnya dalam kegiatan peningkatan nilai pada produk melalui packaging yaitu, perubahan packaging batik yang menyesuaikan trend berupa box laminasi jendela, yang awalnya sasaran hanya menggunakan plastik bungkus biasa, selain itu diberi freebies berupa 2 sticker nama usaha sasaran (berbeda design), 1 sticker logo, dan disegel menggunakan sticker (sesuai trend millennials) untuk memperkuat branding usaha sasaran. Yang terakhir dilakukan pendaftaran lokasi usaha sasaran guna mempermudah konsumen bila ingin datang langsung ke tempat produksi.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Program kerja yang dilakukan oleh penulis dapat dilaksanakan dengan baik terbukti dengan adanya peningkatan pesanan batik dan pengetahuan sasaran terkait peningkatan peluang produk melalui batik alam dan packaging, pesanan batik beberapa bulan kebelakang sempat mengalami sepi pesanan setelah terlaksananya kegiatan KKN kembali menerima pesanan dengan jumlah lumayan meningkat, perluasan pasar sasaran juga dapat dilihat dengan adanya reseller batik Singotrunan.

Dengan selesainya program KKN BTV III ini diharapkan apa yang sudah diberikan kepada sasaran baik berupa pembinaan, pendampingan, dan penyuluhan guna membantu usaha sasaran dapat terus di realisasikan oleh sasaran agar semua benefit yang sudah mengalir tidak putus hanya karena penulis sudah tidak melakukan kegiatan dengan sasaran. 

Harapan yang tinggi pada sasaran untuk terus memanfaatkan hal baik yang dapat dilakukan terus menerus dan hal yang dapat dipelajari dari serangkaian proker yang sudah terlaksana guna pembenahan usaha. Alda Putri Maulidini/ Kelompok 10/ Desa Singotrunan/ Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun