Mohon tunggu...
Alda Okti Ramadini
Alda Okti Ramadini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Olahraga dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengeksplorasi Potensi UMKM Tempe Melalui Pengembangan Masyarakat

6 Juli 2023   13:56 Diperbarui: 6 Juli 2023   14:25 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 5. Bahan Baku Pembuatan Tempe (Sumber : dokumen pribadi)

            Tujuan dari penulisan laporan hasil obseravasi ini adalah sebagai bukti telah melakukan Studi Lapangan dan sebagai syarat untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, laporan hasil observasi ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengembangan Masyarakat melalui UMKM Tempe bagi para pembaca dan tentunya juga bagi penulis. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak M. Jufri Halim, S.Ag., M.Si. selaku dosen mata kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

            Pengembangan masyarakat menjadi sebuah proses restrukturisasi masyarakat dengan cara menawarkan pola-pola swadaya-partisipasif dalam mengelola dan mengorganisasikan kehidupan sosial-ekonomi sehingga akan lebih memungkinkan mereka memenuhi kebutuhannya sendiri dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Dan kegiatan pengembangan masyarakat ini biasanya akan berlangsung dalam sebuah kelompok, satuan sosial atau organisasi kemasyarakatan seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pada konteks tersebut, pengembangan masyarakat sebagai suatu proses dan aksi sosial, umumnya ini akan melibatkan warga masyarakat sebagai organisator secara mandiri dalam merencanakan, menjalankan, menentukan kebutuhan, dan memecahkan permasalahan individual maupun masyarakat.

            Pengembangan masyarakat adalah upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan sosial dan saling menghargai. Inti dari pengembangan masyarakat adalah mendidik, membuat anggota masyarakat mampu mengerjakan sesuatu dengan memberikan kekuatan atau sarana yang diperlukan dan memberdayakan mereka. Maka dari itu juga kegiatan pengembangan masyarakat ini difokuskan pada upaya menolong orang-orang lemah yang memiliki minat untuk berjuang dalam hidupnya dan merubah kehidupannya menjadi lebih baik lagi ke depannya.

            Dapat saya simpulkan bahwa pengembangan masyarakat adalah gerakan yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan seseorang dalam memberdayakan kehidupannya yang sebelumnya. Pengertian dari pemberdayaan sendiri adalah suatu proses mengembangkan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar-menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Selain itu definisi dari pemberdayaan masyarakat adalah memberikan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa depan mereka sendiri dan berpartisipasi pada upaya mempengaruhi kehidupan dari kelompoknya. Inti dari pengertian pemberdayaan masyarakat adalah strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat, dengan tujuan memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/ketidakberdayaan.

Gambar 2. Foto Bersama Ibu Farida Selaku Pemilik UMKM Tempe (Sumber : dokumen pribadi)
Gambar 2. Foto Bersama Ibu Farida Selaku Pemilik UMKM Tempe (Sumber : dokumen pribadi)

            Salah satu dari memberdayakan masyarakat itu dengan melalui UMKM guna membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan berbisnis. UMKM menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu UMKM yang cukup populer adalah usaha memproduksi tempe. Oleh karena itu, saya melakukan observasi pada hari Selasa tanggal 27 Juni 2023 tentang pengembangan masyarakat melalui UMKM Tempe di daerah Cipondoh, Kota Tanggerang dengan mewawancarai Ibu Pundaria selaku yang mempunyai UMKM Tempe tersebut. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengembangan usaha tersebut dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka.

            UMKM Tempe merupakan sebuah usaha kecil yang berfokus pada produksi dan penjualan tempe. Usaha ini didirikan oleh kelompok masyarakat setempat yang memiliki minat dan keterampilan dalam pembuatan tempe. UMKM Tempe yang Ibu Pundaria punya telah beroperasi selama kurang lebih 20 tahun dan menjadi salah satu pilihan utama masyarakat setempat untuk membeli tempe. Bahkan UMKM Tempe yang dimiliki oleh Ibu Pundaria per-harinya bisa menghasilkan 1 kwintal tempe.

            Observasi yang saya lakukan ini dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti lokasi, produksi tempe, omset, penjualan, strategi pemasaran, dukungan dari pemerintah, dan partisipasi serta pengaruh masyarakat terhadap pengembangan UMKM tempe ini. Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung, dan studi kepustakaan terkait pengembangan UMKM Tempe.

Gambar 3. Proses Pembuatan Tempe (Sumber : dokumen pribadi)
Gambar 3. Proses Pembuatan Tempe (Sumber : dokumen pribadi)

Gambar 4. Foto Tempe yang Dijemur (Sumber : dokumen pribadi)
Gambar 4. Foto Tempe yang Dijemur (Sumber : dokumen pribadi)

            Diketahui bahwa pengembangan UMKM tempe di daerah Cipondoh mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, bahkan itu terjadi pada saat covid melanda, semua pekerja yang di PHK oleh kantor atau pabriknya beralih profesi menjadi pedagang tempe. Pengembangan masyarakat UMKM tempe di Cipondoh memiliki potensi yang cukup besar karena daerah ini memiliki akses yang baik dan merupakan jalur utama menuju Jakarta. Selain itu, terdapat beberapa industri tempe kecil dan menengah yang tersebar di sekitar daerah tersebut. Dan mayoritas industri tempe di daerah Cipondoh memproduksinya dengan tangan, yang terbilang cukup tradisional dan belum banyak menggunakan teknologi modern. Hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah produksi dan kualitas tempe yang dihasilkan.

            Melalui UMKM Tempe, masyarakat setempat mendapatkan peluang untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan. Kelompok masyarakat yang terlibat dalam produksi tempe diberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produksi serta efisiensi produksi. Hal ini membantu meningkatkan hasil penghasilan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar. UMKM Tempe juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan keterampilan dalam produksi tempe. Pelatihan yang diberikan oleh UMKM Tempe mencakup berbagai aspek produksi, mulai dari proses pembuatan tempe hingga strategi pemasaran. Dengan demikian, masyarakat dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang ini.

            Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh UMKM Tempe, kelompok masyarakat yang terlibat dalam produksi tempe dapat mengembangkan kemandirian mereka dalam menjalankan usaha. Mereka belajar untuk mengelola produksi, manajemen keuangan, pemasaran, dan aspek lain yang diperlukan untuk menjaga keberhasilan usaha. Dengan demikian, kelompok tersebut menjadi lebih mandiri dalam mengelola UMKM Tempe mereka sendiri.

            Dampak positif dari UMKM Tempe adalah menyediakan produk yang berkualitas, hal tersebut memberikan pilihan yang baik bagi konsumen dalam memilih makanan yang sehat dan bergizi. Meningkatkan konektivitas usaha Mikro juga termasuk dari dampak positif UMKM Tempe, karena UMKM Tempe telah membantu memperkuat jaringan antarusaha mikro di daerah tersebut. Dengan bekerja sama dalam memasok bahan baku, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta saling memproduksi produk, UMKM di daerah Cipondoh dapat saling mendukung dan memperkuat keberlangsungan usaha mereka.

            Pendapatan dari penjualan tempe di Cipondoh cukup bervariasi. Beberapa industri kecil dan menengah mengalami kesulitan dalam meningkatkan omset penjualan mereka karena kurangnya strategi pemasaran, Meskipun industri kecil dan menengah sudah mulai memanfaatkan media sosial untuk memproduksi produk mereka, masih banyak yang belum mampu menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Maka dari itu, diperlukan strategi pemasaran yang lebih baik seperti penggunaan media massa, penjualan langsung ke restoran atau supermarket, ataupun penjualan secara daring.

            UMKM Tempe juga berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan di daerah Cipondoh. Mereka berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal seperti pemerintah daerah dan lembaga sosial untuk mengorganisir kegiatan seperti pelatihan, pameran produk, dan kampanye kesadaran masyarakat. Kelompok masyarakat yang terlibat dalam UMKM Tempe juga memberikan kontribusi aktif dalam kegiatan ini, baik sebagai peserta maupun sebagai narasumber.

            Pemerintah Kota Tanggerang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus memberikan dukungan berupa pelatihan dan pendampingan usaha, bantuan peralatan produksi, juga bantuan modal kepada industri kecil dan menengah di Cipondoh. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Pengaruh masyarakat lokal terhadap pengembangan UMKM Tempe cukup signifikan, seperti pandai-pandai memproduksi produk tempe ke masyarakat sekitar melalui media sosial, serta memberikan dukungan moral terhadap usaha UMKM Tempe ini.

Gambar 5. Bahan Baku Pembuatan Tempe (Sumber : dokumen pribadi)
Gambar 5. Bahan Baku Pembuatan Tempe (Sumber : dokumen pribadi)

            UMKM Tempe mengadopsi konsep keberlanjutan dalam operasional mereka. Mereka menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan menerapkan praktik produksi yang berkelanjutan. Selain itu, UMKM Tempe juga berkomitmen untuk mempromosikan layanan dan produk berkelanjutan kepada masyarakat setempat. Dalam jangka panjang, keberlanjutan ini membantu memastikan keberlangsungan UMKM Tempe dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

            Hasil observasi yang saya lakukan menunjukkan bahwa pengembangan UMKM Tempe memiliki potensi yang cukup besar di daerah Cipondoh, Kota Tanggerang. Namun, masih terdapat masalah dalam hal strategi pemasaran dan peralatan produksi yang belum mendukung dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan yang lebih baik dari pemerintah daerah dan partisipasi yang lebih meningkat dari masyarakat dalam pengembangan industri tempe kecil dan menengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di daerah tersebut.

            Kesimpulan mengenai laporan ini, bahwa pengembangan masyarakat UMKM Tempe di daerah Cipondoh memberikan dampak yang positif terhadap pengembangan masyarakat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pertumbuhan UMKM Tempe, peningkatan penghasilan masyarakat, pelatihan dan pemberdayaan, serta dampak sosial dan lingkungan yang positif adalah indikator keberhasilan dari upaya pengembangan ini. Adanya kerja sama antara pemilik usaha, pemerintah, dan lembaga terkait menjadi faktor kunci dalam kesuksesan ini. Diharapkan pengembangan UMKM Tempe di daerah Cipondoh dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun