Mohon tunggu...
Balqis Khodijatul Mukarromah
Balqis Khodijatul Mukarromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

suka menonton film dan membaca buku fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kesehatan dengan Memperhatikan Adab Makan Menurut Islam

10 November 2022   08:06 Diperbarui: 10 November 2022   08:07 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Makan adalah suatu kebutuhan yang diperlukan makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memerlukan makan untuk mendapatkan energi sehingga dapat menjalani aktivitas sehari-harinya. Untuk mendapatkan energi yang cukup dan sehat dalam ilmu kesehatan dikenal dengan makanan seimbang empat sehat lima sempurna, yaitu nasi, lauk, sayuran, buah, dan susu. Dalam islam, terdapat etika atau adab yang diajarkan langsung oleh Allah dalam firman-firmanNya dan Rasulullah. Banyak sekali hadits Rasulullah yang membahas tentang etika makan, dari mulai posisi duduk, cara makan, porsi makanan, dan anjuran lain yang terkait dengan tata cara makan.

Dalam ajaran Islam, kesehatan dipandang sebagai rahmat Allah yang sangat besar. Dalam Al-Quran maupun hadits banyak ditekankan agar manusia menjaga kesehatannya, menghindari penyebab yang dapat mengakibatkan sakit. Banyak faktor yang menyebabkan datangnya penyakit, di antaranya karena salah mengatur pola makan, rninum, dan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan fisik, seperti tidak menjaga kebersihan, mengabaikan saran medis, dan kurang berolahraga (Smeer,2009). Adab dalam makan dan minum yang diajarkan Rasulullahpun ternyata mendapatkan pengakuan dari peneltian yang dilakukan oleh para ahli pada bidang kesehatan. Para peneliti mengakui bahwa anjuran tata cara makan dalam Islam sangat baik dari segi kesehatan. Larangan-larangan adab makan dalam Islam setelah diteliti juga membuktikan memang tidak baik.

            Dalam QS, al-Baqarah/2:172. Allah swt berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.”

Contoh dari adab makan yang diajarkan Rasulullah adalah makan atau minum dengan posisi duduk. Rasulullah membenci pada orang-orang yang makan atau minum pada posisi berdiri. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:

Artinya: Dari Nabi SAW bahwasanya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. "Qatadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), "Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?" Anas menjawab: "Itu lebih parah dan lebih jelek." (HR Muslim).

            Dari pandangan kesehatan, makan atau minum sambil berdiri termasuk kebiasaan yang tidak bagus karena pada saat manusia berdiri penapis sfringer atau Saringan dalam keadaan  tertutup. Karena itu air yang diminum belum sepenuhnya steril untuk diolah oleh badan kemudian terus masuk ke kantong kencing, akibatnya semakin lama akan menyebabkan penyakit kristal ganjil. Selain itu, Allah juga melarang hamba-Nya berlebihan terhadap sesuatu termasuk makan. Pada Firman-Nya di dalam Al-Quran surah Al-A’raf/7:31:

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Rasulullah bersabda:

Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”.

Ayat dan hadits tersebut menjelaskan larangan untuk makan terlalu banyak hingga menyebabkan kekenyangan. Karena rasa kenyang yang berlebih akan membuat sesorang menjadi keras hati dan malas. Larangan-larangan  adab makan  dalam Islam seperti, tidak berdoa sebelum makan, berbicara ketika makan, makan sambil berbaring, makan dengan tangan kiri, dan lain sebagainya. Dari dunia kesehatan, larangan-larangan tersebut memang menimbulkan dampak buruk bagi tubuh dan kesehatan, seperti berbagai penyakit pada lambung, obesitas, gangguan penyakit organ dalam, ginjal, dan sebagainya.

Sehingga, dalam makan atau minum terdapat adab-adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Adab-adab tersebut bukan semata-mata hanya untuk menjaga kesopanan tetapi juga untuk kesehatan diri, yang mana hal-hal tersebut sudah terbukti dari segi ilmu kesehatan. Adab dan larangan tata cara makan dibuat oleh Allah dan diajarkan oleh Rasulullah adalah sebagai bentuk rasa sayang kepada seluruh manusia dan sebagai pelopor berkembangnya dunia kesehatan di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun