Mohon tunggu...
Alda Belinda Vashti
Alda Belinda Vashti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Undip - Fakultas Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keren! Air Kotor Bisa Disulap Menjadi Bening karena Alat Ini

13 Agustus 2022   23:20 Diperbarui: 13 Agustus 2022   23:29 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan paling penting bagi makhluk hidup termasuk manusia. Tersedianya air bersih adalah mutlak demi menunjang kegiatan seperti untuk mandi, memasak, dan mencuci. Kebersihan air dapat mempengaruhi kesehatan sehingga di daerah perkotaan yang padat penduduk dirasa sulit untuk mendapat air bersih yang memenuhi standar kesehatan. 

Oleh karenanya, Muhammad Raihan - Mahasiswa KKN Tim II Undip tahun 2021/2022 mengangkat permasalahan yang ada dengan membuat Program Penjernihan Air Menggunakan Tawas dan Pembuatan Filtrasi Air Sederhana di lingkungan RW 13 desa Jomblang, Kota Semarang.

Seperti yang diketahui berdasarkan data yang ada, beberapa warga RW 13 menggunakan PDAM dan yang lainnya menggunakan sumur sebagai sumber air. Permasalahan yang mungkin terjadi pada air sumur yaitu keruh dan bau. Penyebabnya yaitu terdapat kandungan senyawa zat besi dan kadar mangan berlebih di dalamnya.

Tawas memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai penjernih air. Bentuknya berupa padatan kristal yang mudah larut dalam air sehingga sangat efektif dalam mengendapkan partikel yang melayang di dalam air baik dalam bentuk koloid atau suspensi sehingga banyak digunakan dalam proses pengolahan air bersih di masyarakat.

Pada penggunaan tawas perlu diperhatikan ketentuan penggunaannya. Untuk Air tidak terlalu keruh dan tidak berlumpur cukup 3-5 sendok makan full tiap 1000 liter air dalam sumur, untuk Air yang keruh dan sedikit berlumpur cukup 5-8 sendok makan full tiap 1000 liter air dalam sumur. Jika masih membandel dan tidak jernih-jernih maka berikan dosis yang lebih besar. Lakukan penambahan dosis secara bertahap.

dokpri
dokpri


Selain menggunakan tawas, dapat pula menjernihkan air menggunakan teknik filtrasi. Filtrasi merupakan proses penghilangan partikel-partikel atau flok-flok halus yang lolos dari unit sedimentasi, dimana partikel-partikel atau flok-flok tersebut aka tertahan pada media penyaring selama air melewati media tersebut. Filtrasi dipertukan untuk menyempurnakan penurunan kadar kontaminan, seperti bau, rasa, warna, Fe, dan Mn sehingga diperoleh air bersih yang memenuhi standar.

Alat filtrasi sederhana dapat dibuat dengan menggunakan 2 botol bekas, cutter, gunting, 2 spons cuci piring, dacron, spidol, kapas, dan lem. 

Untuk cara membuatnya sendiri yaitu pertama potong botol bekas menjadi 2 bagian kemudian isi bagian bawah botol dan bagian atas botol (bagian bawah: spons, dacron, kapas 3 helai ; bagian atas: dacron, kapas 3  helai, spons). Selanjutnya satukan bagian atas botol dengan posisi terbalik menggunakan lem, potong botol kedua menjadi 2 bagian lalu ambit bagian atas botol, satukan ke botol yang dijadikan filter air menggunakan lem dan terakhir lubangi tutup botol untuk nantinya diletakkan ke lubang keran.
 

dokpri
dokpri
"Saya sangat berterima kasih atas bantuan berupa ilmu dan alatnya, karena di rumah saya juga masih ada tanah di lapisan bawah air ketika setelah ditimba. Dengan adanya alat ini, semua kotoran seperti tanah yang saya keluhkan bisa tersaring dan menumpuk di dalam botol yang berisi filter ini. 

Dan dengan adanya booklet ini, sangat membantu saya dalam mengurangi masalah - masalah yang berkaitan tentang air bersih dan mengusir jentik nyamuk" Ujar Ibu Hardini selaku RW 13 Kelurahan Jomblang.Kegiatan ini menuai banyak respon positif dari masyarakat. Adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan air bersih serta pemahaman masyarakat mengenai penjernihan air menggunakan tawas dan filter sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun