Mohon tunggu...
aldaalfiahdwinandini
aldaalfiahdwinandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jember

saya seseorang yang gemar membaca, dance modern dan menulis beberapa cerita online atau keseharian saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efektivitas Mikroorganisme Penambat Nitrogen dalam Pertanian Berkelanjutan

13 Januari 2025   11:31 Diperbarui: 13 Januari 2025   11:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mikroorganisme penambat nitrogen kini diakui sebagai solusi inovatif yang mendukung praktik pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Nitrogen, elemen esensial bagi pertumbuhan tanaman, melimpah di atmosfer, mencakup sekitar 78% dalam bentuk gas nitrogen (N). Sayangnya, bentuk ini tidak langsung dapat digunakan oleh tanaman, sehingga petani mengandalkan pupuk sintetik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini.  

Namun, tingginya konsumsi pupuk sintetik membawa konsekuensi lingkungan, seperti pencemaran air tanah dan emisi gas rumah kaca. Untuk mengatasi masalah ini, mikroorganisme penambat nitrogen seperti bakteri Rhizobium menjadi alternatif unggulan. Rhizobium membentuk simbiosis dengan tanaman kacang-kacangan, mengikat nitrogen atmosfer, dan mengubahnya menjadi senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman. Hubungan ini saling menguntungkan: tanaman menyediakan energi bagi bakteri, sementara bakteri meningkatkan kadar nitrogen tanah.  

Selain Rhizobium, mikroorganisme bebas-simbiosis seperti Azotobacter, Azospirillum, dan Bacillus juga mampu menambat nitrogen secara mandiri. Penelitian bioteknologi bahkan telah memungkinkan rekayasa genetik, termasuk transfer gen nitrogenase (gen nif) dari Rhizobium ke mikroorganisme lain seperti Escherichia coli, yang memperluas cakupan pemanfaatannya.  

Keunggulan mikroorganisme penambat nitrogen meliputi efisiensi tinggi, risiko minimal terhadap lingkungan, dan biaya implementasi yang relatif rendah. Di berbagai negara maju dan berkembang, penerapan mikroorganisme ini telah menunjukkan peningkatan hasil pertanian sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetik.  

Dengan berbagai manfaat, termasuk peningkatan kesuburan tanah, pengurangan dampak lingkungan, dan efisiensi sumber daya, mikroorganisme penambat nitrogen diyakini akan menjadi pilar penting dalam transformasi sektor pertanian menuju keberlanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun