Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Meningkatkan Produksi Padi dan Melindungi Padi Secara Organik

11 Mei 2019   09:20 Diperbarui: 11 Mei 2019   09:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanian organik sering kali menjadi wacana dan hanya menjadi sebuah bahan kajian saja, karena sulit diaplikasikan di berbagai tempat. Di negara berkembang pertanian organik tidak begitu menarik pertani juga penduduknya. 

Padahal pertanian berbasiskan kimia khusunya dalam memacu peningkatan produksi dan melindungi tanaman dan hasil panen dari serangan berbagai serangga yang menyerang padi .

Sebagai upaya perlindungan dari serangan hama bahkan ada petani yang mengaplikasikan pembasimian hama pada saat malam hari. Dan bisa kita bayangakan malam inikan penuh resiko, disamping kandungan oksigen yang jarang juga bisa membahayakan bagi petani sendiri. 

Belum lagi zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama ini juga mengandung racun dan membawa kandungan residunya kehasil panennya.

Sedangkan saat pengaplikasian pembasimian hama dengan insektisida, fungisida dan pestisida juga harus tepat jangan sampai melawan arah angin berhembus. Meski tidak seperti zaman dahulu kadang petani keracunan sendiri akibat mengaplikasikan pestisida melawanan arah angin. Dan akhirnya keracunan. 

Karena begitu semangatnya dalam penyemprotan obat hama kimia kadang petani sampai ada yang mengaplikasikan seminggu sekali meski hama tidak ada, bahkan ada juga yang 3 hari sekali mengaplikasikan pestisida kimia terhadap tanaman padinya.

Jelas ini juga akan membuang waktu, tenaga sera biaya.  Dan fenomena ini memang masih berjalan di masyarakat.

Ada juga untuk meningkatkan hasil , ada juga petani sampai aplikasi jenis pupuk tertentu saat malam hari, ada juga yang mengaplikasikan pupuk jenis tertentu benar hasilnya banyak kelihatannya, tapi ditimbangan padinya tidak berbobot dan  mudah remuk  hasil panennya.

Pertanyaanya dari memulai dari mana supaya kita bisa merealisasikan pertanian organik atau minimal hasil panen yang lebih sehat dan tidak mengandung residu bahan kimia . Bisa kah kita meningkatkan produksi tanaman pangan secara luas dan khususnya untuk tanaman padi? Adakah pestisida atau insektisida organik yang aman dan akrab lingkungan?

dokpri
dokpri

Sebelum melangkah lebih jauh kita gunaka saja dahulu teknologi organik cair Biogan untuk menyuburkan dan meningkatkan hasill produksi padi dan teknologi organik cair libas sebagai insektisida organik murni untuk melindungi tanaman pangan diatas daun. Sutiono warga desa Banjaran sukses mengaplikasikan teknologi organik cair Biogan dan LIBAS. 

Pupuk Alami Cair Biogan yang terbuat dari 100% organik murni ini membuktikan meski dengan penggunaan pupuk organik cair 100% orgnik murni juga bisa memacu peningkatan produksi padinya. Begitu juga insektisida organik LIBAS juga terbukti efektif dan aman mengendalikan hama diatas daun. 

Sedangkan Bapak Sujana , yang juga seorang penyuluh perikanan kabupaten Cirebon juga mengisi waktu senggangnya dengan menanam pepaya California, pare, tomat dan timun serta  menggunakan pupuk alami cari Biogan dan pengusir hamanya itu menggunakan insektisida Libas. 

Memulai pertanian organik dengan mudah adalah memulai menggunakan pupuk alami cair untuk meningkatkan produksi. Dan memakai pestisida dan insetisida organik. Salam organik !!!!

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun