Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Semalam Menjadi Petani

8 Agustus 2018   09:24 Diperbarui: 8 Agustus 2018   09:45 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam hitam bertabur bintang-bintang , di tepi sungai Al dan Ayahnya duduk di dekat jembatan dan juga tanggul, sementara Bapaknya itu membuat perapian dari dedaunan kering yang ada disekitar situ dan ranting-ranting kecil sekedar membuat badan hangat dan menunggu, saat itu tahun 2012 , ketika musim kemarau dan sawah yang mereka garap harus diberi air.

Rakyat Indonesia itu banyak yang bekerja keras , jadi aneh saja kalau rakyat Indonesia masih saja dibilang tidak mau kerja, padahal rakyat kecil begitu tidak mengenal lelah disawah. 

Dan pemandangan ini juga pernah Al lihat di tahun 2018 ini, seorang wanita bersama suaminya di blok Karang Asem desa Pekantingan saat senja tiba dan berganti malam sedang memompa air untuk mengenangi sawahnya.

Di bawah kabut malam dengan suara pompa air , suasanapun semakin dingin, ada cahaya  terbang disebebelah barat, diatas pohon-pohon dan terus mendekat ternyata orang yang berburu burung.

Makin malam makin dingin, sedangkan ayahnya menuju sawah untuk melihat air apa sudah penuh apa belum? Terlihat dari ujung sungai ada cahaya, saat itu sungai juga airnya tinggal sedikit tapi masih jalan dengan lembut alirannya.

Sebelum sungai-sungai seperti sekarang sudah dibangun dan dibersihkan, tampak cahaya di ujung sungai mengikuti aliran sungai setelah mendekat Al melihat ternyata itu adalah orang yang sedang mencari ikan sambil membawa alat penangkap ikan yaitu seser dan senter diatas kepalanya.

Sebagian manusia saat malam tertidur tapi ada sebagian kecil manusia yang lain yang menjemput rezeki di saat malam.

Menjadi buruh tani begitu berat dinegri ini, tidak punya sawah ya mesti sewa sawah bengkok desa, kalau sudah main politik dan banyaknya modal dari orang yang anak-anaknya jadi TKI di Korea biasanya mereka asal dapat sewa sawah tanpa berfikir itu terlalu mahal.

Belum soal air, kalau dilahan irigasi, obat-obatan dan juga pupuk serta tenaga. Dan sangat luar biasa petani Indonesia itu karena meski penghasilan mereka pas-pasan tapi ya mereka tidak pantang menyerah terus mencoba bercocok tanam.

Indonesia adalah negara ke 10 penghasil beras dunia, dan posisi ke 3 di Asia sebagai penyuplai beras. Tapi sayangnya petani kita lebih familiar dan percaya dengan obat-obat hama kimia yang jelas ini membawa efek residu bagi kesehatan.

Bisa dibayangkan konon Al pernah mendengar ada petani yang menceritakan pengalamannya membasmi hama saat malam hari, bisa kita bayangkan bersama, peptisida saja itu jelas berisiko dan mengaplikasikan peptisidanya harus malam. Sedangkan disawah sudah tahu sendiri kalau malam itu tumbuhan sedang melepas gas CO2 dan ini bukan rahasia adalah gas beracun buat manusia . Dan ditambah dengan peptisida, demi untuk menangulangi hama.

Al bersyukur beberapa tahun ini memberikan peptisida nabati yang bermerk LIBAS karena lebih ramah dan akrab lingkungan. Karena Al sekarang bekerja sebagai karyawan di perusahaan ekspor furniture, rottan, lampu dan coconut. 

Maka Al tidak bisa terjun langsung ke sawah, jadi Al membelikan Ayahnya insektisida Organik LIBAS , karena racunnya itu mudah terurai dan sangat efektif membasmi hama dan untuk predator hama seperti katak serta laba-laba tidak ikut mati, begitupun dengan jangkrik atau pun cacing tanah.

Begitu hebatnya peptisida kimia dalam efek kerjanya , sekali semprot hama langsung mati, tapi sayang cacing sebagai dekomposer dan penempat rantai makanan mati oleh peptisida kimia, begitu pun dengan jangkrik, Allah memberikan keistimewaan di suara jangkring itu di benci oleh tikus makanya tikus tidak mau kesitu tapi sekarang suara jangkrik di sawah sudah mulai langka.

Untuk peningkatan produksi Al memberikan Ayahnya Pupuk Organik Cair Biogan karena selain bisa memacu peningkatan produksi juga terbuat dari 100% organik murni, yang tidak hanya menyehatkan tanaman padinya tapi juga menyehatkan yang memakannya, serta berasnya lebih putih dan tidak bau secara alami. 

Al bersyukur kini tanaman padi Ayahnya tidak seperti pada beberapa tahun yang lalu karena selalu saja merugi meski sukses panen tapi pengaplikasian obat hama kimia meski seminggu sekali. Dan saat ini ayahnya panen dan tetangga sampai aplikasi peptisida kimia seminggu sekali untuk bertujuan supaya hamanya itu tidak menyerang, meski 3 kali aplikasi LIBAS insektisida organik hama tidak datang disamping penggunaan varites padi tahan wereng. Dan padi hasi panen Bapaknya lebih berbobot dan sehat karena menggunakan Pupuk Organik Cair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun