BAGAIMANA CARA MENCEGAHÂ WERENG BATANG COKLAT (WBC) DAN VIRUS KERDIL RUMPUT DAN KERDIL HAMPA?
Pada tahun 2017 kemarin, Â serangan hama Wereng Batang Coklat (WBC), virus kerdil rumput, virus kerdil hampa di Jawa Barat sangat tinggi terutama di wilayah pantai utara (Kabupaten Cirebon, Indramayu, dan Subang ). Akibat gangguan Wereng Batang Coklat atau WBC Â tersebut banyak petani yang hanya panen sekitar 20-40% atau sekitar 0,6-1,0 t/ha bahkan ada yang tidak bisa panen sama sekali.
Hama wereng batang coklat (WBC) merupakan hama utama tanaman padi sehingga menjadi hama yang sangat ditakuti petani karena bisa mengakibatkan gagal panen (fuso). Dan bukan hanya di Indonesia WBC ternyata juga ada di Australia, Bangladesh, Bhutan, Kore, Laos, Malaysia, Nepal, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, Srilangka, Taiwan, Thailand dan Vietnam
Kerusakan akibat WBC terjadi akibat nimfa maupun dewasa yang menghisap sel di daerah floem. Tanaman yang terserang nampak seperti terbakar, WBC dapat berkembang biak dengan cepat, dan cepat menemukan habitatnya serta mudah beradaptasi dengan membentuk biotipe baru. Selain itu, hama ini menularkan juga penyakit virus kerdil hampa (VKH), Â virus kerdil rumput tipe 1 (VKRT-I) dan virus kerdil rumput tipe 2 (VKRT-2).Â
Pada saat vegetatif VKH menyebabkan daun rombeng, tercabik, koyak, atau bergerigi, terkadang berwarna putih.  tumbuh kerdil dengan tinggi 23,8-66,9% tertekan, keluar malai diperpanjang sampai 10 hari. Saat keluar malai tidak normal  (tidak keluar penuh), daun bendera terjadi distorsi. Saat pematangan buah tidak mengisi  dan menjadi hampa.
- Kultur teknis. Pergiliran tanaman. Tidak menanam padi lebih dari dua kali selama setahun. Penggunaan pupuk secara seimbang. Kelebihan pupuk nitrogen justru mengakibatkan tanaman menjadi lebih peka, lebih mudah terserang WBC. Makanya gunakan POC Biogan.
- Untuk mengurangi populasi wereng pada waktu terjadi serangan dilakukan dengan pengeringan selama tiga atau empat hari. Sumber virus tanaman padi maupun gulma dihilangkan dengan jalan tidak meninggalkan batang padi di sawah setelah panen.
- Penggunaan vareites tahan wereng. Vareites tahan wereng yang digunakan disesuaikan dengan biotipe wereng yang menyerang. Pergiliran varietas sesuai tetuanya.
- Biologis. Predator yang sering memangsa hama ini pada stadia inang adalah Cyrortjius lividipennis (telur WBC dan nimfa WBC), Lycosa pseudoannulata (nimfa WBC dan WBC dewasa), Microvelia douglasi atrolineata ( nimfa WBC dan WBC dewasa ),  Synharmonia octomaculata (nimfa WBC dan WBC dewasa)  dan Paederus fuscipes ( nimfa WBC dan WBC dewasa); untuk Patogen ( beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae ). Penggembalaan itik pada sawah dapat mengurangi wereng.
Begitu juga dengan menggunakan insektisida LIBAS laba-laba tidak mati dan masih bisa memangsa imigran wereng ke tanaman padi khususnya diatas daun atau diabawah daun karena terperangkap oleh sarang laba-laba. Nimfa WBC dan WBC dewasa yanga da di atas tanah bisa dimakan oleh katak sawah, karena LIBAS adalah insektisida yang berfungsi mengusir hama Wereng Batang Coklat, tapi ramah dan akrab lingkungan , binatang yang lain tidak terpengaruh seperti laba-laba dan juga katak.
Disamping juga meracuni wereng secara sistemik dan membuat telur-telur wereng menjadi tidak menetas serta membuat tanaman memiliki kemampuan bertahan terhadap hama termasuk wereng batang coklat ini.
Saat WBC diluar ambang batas LIBAS juga bisa dicampur dengan insektisida kimia seperti Aplud atau yang lain, penyemprotan insektisida LIBAS diarahkan pada bagian batang padi.
Dan selama 2 musim tanam ini Bapak Suhemi anggota Gapoktan Cipelem blok Pondok desa Bringin kecamatan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat, Â menggunakan insektisida LIBAS sebagai ikhtiar untuk melindungi hasil panennya. Dan menggunakan POC Biogan untuk meningkatkan produksi padinya.
Dan saat ini kembali Wereng Batang Coklat menyerang petani di Cirebon dan sekitarnya begitu juga hama tengklik, nah meski melakukan aplikasi POC Biogan 2 kali dan aplikasi LIBAS 3 kali tapi Alkhamdulillah hasil panen padinya bagus, dan meski tetangganya yang melakukan aplikasi insektida kimia hampir tiap minggu ada juga yang lima hari sekali dan bahkan dengan insektisida yang yang mahal. Hanya untuk mempertahankan hasil panen, ya memang hasilnya terjaga tapi soal kesehatan dari hasil padinya ini kita sendiri mempertanyakan? Belum lagi soal waktu dan uang yang digunakan serta kesehatan pengaplikasi insektisida kimia di masa mendatang.
Bukankah alam ini sudah diatur oleh Allah , ada rantai makanan dan keseimbangan alam. Kita sering kali membantai hama dan bintang lain pun terbantai seperti cacing yang didalam tanah yang bukan rahasia adalah malkhluk Allah yang bertugas menyuburkan dan menguraikan sampah dan pengurai yang ada dirantai makanan paling penting.
Katak yang sudah jelas dalam ajaran agama salah satu binatang yang dilarang untuk dibunuh begitu ajaran nabi Muhammad S.A.W. Â yang suaranya itu adalah tasbih dan dzikir kepada Allah. Lalu tidak sengaja kita membantainya, meski petani merasa tidak bersalah , dan berdosa , dengan artikel ini moga tersadarkan. Begitupun dengan laba-laba yang juga adalah makhluk Allah yang juga membuat sarang dan sarangnya ini bisa menangkap hama-hama padi khususnya bangsa serangga.
Jangan percaya sebelum mencobanya, insektisida LIBAS , Lihat Dulu Baru Basmi . Dan semua keajaiban itu tercipta semua karena Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H