Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tolonglah, Jangan Bully SBY Karena Hambalang

18 Maret 2016   18:25 Diperbarui: 18 Maret 2016   18:32 2312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa setiap mendapati orang-orang yang hatinya disibukkan dengan kebencian akut, tergerak untuk menulis pembelaan terhadap orang-orang yang di bully. Sama seperti yang baru-baru ini, saya membela Yusril Ihza Mahendera ataupun Sandiaga Uno dan tokoh-tokoh lainnya yang berniat maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Entah kenapa nurani saya tidak terima bila loversKo Ahok mengolok-olok tokoh-tokoh tersebut baik di kolom komentar konten pemberitaan media, di sosmed maupun blog mereka.

Diantaranya Yusril dituduh pengacara koruptor dan tak ada sama sekali sumbangsihnya terhadap negara ketika menjadi menteri. Sandiaga Uno dituding melakukan kampanye ilegal saat melakukan aksi moral di arena CFD, Adhyaksa Daud yang dibully antikristen dan lain sebagainya. Pokoknya apa saja yang mereka lakukan pasti dituding negatif oleh si pembenci akut ini.  Tokoh-tokoh ini dilecehkan tak akan mampu bekerja memperbaiki Jakarta sehebat Ko Ahok. Lah, terpilih aja belum, kok bisa-bisanya menilai seperti itu. Kalau mau bukti, coba beri kepercayaan mereka gantikan Ahok? Mau?...

Lalu sekarang, ketika Presiden Joko Widodo berencana untuk melakukan sesuatu untuk Proyek Hambalang yang dihentikan proyeknya pada tahun 2012 lalu karena banyaknya masalah dan kasus Korupsi yang menggrogoti Proyek tersebut. Tapi, entah kenapa sejak pemberitaan terkait rencana Presiden Jokowi itu dan diposting juga oleh Akun Presiden Joko Widodo di Facebook, caci maki langsung dialamatkan ke Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "SBY ngapain aja selama 10 tahun?" begitu inti komentar bahlul mereka. Mungkin yang komen tak sadar hidupnya baik-baik saja 10 tahun masa pemerintahan SBY tersebut. Atau mereka baru lahir kemaren sore. Entahlah.

Proyek Hambalang itu ibarat roti yang digerogoti para tikus. Untunglah proyek tersebut dihentikan oleh pemerintahan SBY dan tikus-tikusnya ditangkap dan dipenjarakan termasuk menterinya, penanggungjawab utama proyek tersebut. Tak pandang bulu si Menteri adalah kader Demokrat, Partainya SBY sendiri. Inilah bukti kesungguhan SBY antikorupsi. Tapi, sayangnya "kader-kader tikus" yang terlanjur berbaju Partainya SBY, jadi bahan olok-olokkan. Menjadi citra negatif untuk SBY, padahal SBY tidak pernah menghalangi-halangi aparat menangkap si koruptor-koruptor ini.

Kita cukup memuji Presiden Jokowi yang akan melakukan hal yang terbaik untuk aset negara yang bermasalah ini. Mudah-mudahan tidak mengalami hal yang sama seperti zaman SBY. Kelanjutan proyek ini berjalan lancar dan bisa dimanfaatkan banyak orang. Tak perlulah kiranya kita memperolok-olok SBY karena ini. Sebab kalau seandainya rencana ini tidak jadi, atau mangkrak lagi, bermasalah lagi, akan malu sendiri.

Baiknya kita dukung Presiden Jokowi untuk ikut mengawasi jalannya kelanjutan proyek ini.  Tanpa menebar caci maki yang tak perlu, yang hanya memperlebar jurang sakit hati antar anak negeri.

Salam damai.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun