Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Jika Yusril Menang, Mampukah Perbaiki Jakarta?

5 Maret 2016   00:38 Diperbarui: 5 Maret 2016   12:01 3969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika membaca wawancara beliau di beberapa media perihal Pilkada DKI 2017 ini, banyak sekali konsep beliau dan pengetahuan beliau tentang problem DKI Jakarta ini. Banyak ide-ide brilian beliau yang diyakini lebih handal dalam menyelesaikan permasalahan Jakarta dan tentunya taat hukum dan lebih manusiawi. Misalnya tentang perlunya kerjasama DKI Jakarta dengan daerah sekitar seperti Banten dan Jawa Barat dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Bukan seperti sekarang Bekasi seakan-akan "anak tirinya" DKI Jakarta, sehingga untuk perihal buang sampah ke Bekasi, DKI Jakarta yang atur, padahal Bekasi adalah wilayah Jawa Barat.

Yusril mengisyaratkan pengelolaan Jakarta tidak bisa dengan gaya kolonial seperti yang diperagakan oleh Ahok sekarang ini. Ada aturan-aturan hukum yang wajib ditaati. Banyak contoh pengelolaan ibukota-ibukota negara-negara lain, yang bisa dijadikan rujukan. Karenanya jika beliau terpilih, Yusril meyakini tidak sampai satu periode, problematika DKI Jakarta bisa diurai paling tidak setengahnya.

Penulis meyakini dua orang ini baik Pak Ahok dan Pak Yusril punya keinginan yang sama besar untuk memperbaiki Jakarta secepat-cepatnya.  Namun yang jelas dua orang asal Belitung ini berbeda dalam banyak hal. Dari segi pengalaman dan sumbangsihnya terhadap negara, tentu Yusril lebih banyak ketimbang Ahok. Sebab Yusril sudah lama terlibat dalam pemerintahan ketimbang Ahok. Tapi untuk Jakarta, Ahok lebih unggul dan lebih banyak sumbangsihnya daripada Yusril, sebab Ahok sudah memerintah DKI Jakarta satu periode.

Kalau boleh berandai-andai, Kedua orang ini sebaiknya memang lebih baik diadu head to head. Kalo memang begitu, seperti yang disarankan Yusril kepada Ahok agar segeralah menentukan pasangannya agar KTP dan dukungan yang dikumpulkan oleh "teman Ahok" selama ini agar Ahok bisa terus maju dari independen sebaiknya didengarkan. Sebab sesuai perundangan calon yang maju dari independen, bentuk dukungannya musti untuk satu pasangan bukan perorangan. Jangan sampai dukungan KTP yang sudah dikumpulkan itu jadi sia-sia. Kalau berat, mau tidak mau Ahok harus terima persyaratan PDIP yang sudah di atas angin karena punya 28 kursi di DPRD DKI, sebab syarat minimal untuk mencalonkan adalah 22 kursi.

Jika Ahok, misalnya, didukung PDIP, maka dapat dipastikan pasangannya adalah Jarot Syaiful Hidayat wakil beliau sekarang ini. Tinggal menunggu siapa pasangan Yusril. Kalau Gerindra mau mengalah, Sandiaga Uno adalah wakil yang pas untuk Yusril. Pasangan ini tentu akan didukung oleh Gerindra, Demokrat dan Partai-partai Islam seperi PKS, PPP, dan PAN. 

Nah siapakah yang akan menang: Ahok - Djarot atau Yusril - Uno? Andalah penduduk DKI sang penentunya!

Selamat memilih untuk DKI yang lebih baik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun