Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hebat, Ruang Publik Ini Disulap dari Bekas Tambang!

29 September 2015   10:11 Diperbarui: 29 September 2015   10:51 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Foto. Taman Relief Kota Kijang

Kemudian yang tak kalah bagusnya adalah Taman Antam Relief yang tidak jauh dari Taman Kota Kijang tersebut, sebenarnya masih satu kesatuan Ruang terbuka hijau sebenarnya. Tapi lumayan juga kalau jalan kaki dari taman  kota bila mau kesana? Semput juga hehe. Nah di Taman Antam Relief ini terdapat Relief sejarah penambangan bauksit di Kijang. Sejak ditemukan dan ditambang oleh Belanda dari tahun 1924, direbut dan dikelola Jepang, diambil alih Belanda lagi, sampai akhirya di privatisasi oleh Indonesia dan dikelola oleh BUMN PT. Antam, Tbk yang berakhir sampai tahun 2009. Hampir 100 tahun juga ya sejarah penambangan bauksit di kota ini! hmm....uangnya kemana ya? hehe.

Oke tak usah dibahas, nah.. sebagai kenang-kenangan PT. Antam Tbk, membangun taman Antam relief itu pada tahun 2010 dan selesai tahun 2011. Di Taman yang cukup luas ini dimanfaatkan warga kota untuk bersepeda, senam, main skateboar, menonton pertunjukan seni budaya, konser, dan acara-cara seremonial lainnya. Tidak jauh dari relief Antam itu juga dibangun sebuah tugu yang melambangkan seorang pekerja tambang. Dibawah tugu terdapat bermacam bunga-bunga kertas warna warni yang mempesona.

Di Taman Antam Relief ini juga terdapat Gedung Olah Raga (GOR) yang dimanfaatkan warga gratis apakah untuk bermain voli, latihan karate, silat, atau pesta perkawinan. Disebelah timur Taman Antam Relif ini juga terdapat berbagai fasilitas olehraga seperti Lapangan sepakbola, lapangan Tenis dan Perpustakaan Daerah. Pokoknya komplit dah!

Dan masih banyak lagi falitas publik lainnya di kota ini seperti  fasilitas ibadah seperti Mesjid Raya Kijang yang dibangun megah, gereja, vihara, Rumah Sakit dan yang sedang dibangun Gedung Lembaga Adat Melayu. Pokoknya kalau boleh dikata hampir isi kota ini adalah ruang publik Seakan-akan tata kelola ruang kotanya disengaja untuk memanjakan warganya! hehe...

***

Nah, tahukah anda bagaimana keadaan sebelum ruang terbuka hijau itu dibangun dulunya? Dulu sejak Penambangan bauksit masih beroperasi, kota ini tidak ada apa-apanya, kota ini hanya terkenal sebagai kota tambang.  Danau yang dijadikan Taman Kota itu dulunya adalah bekas tambang untuk pencucian bauksit, lalu kemudian oleh PT Antam dijadikan kawasan resapan air untuk perumahan Antam. Tidak ada Taman kota, Tidak ada mini zoo, tidak ada Taman Antam relief, apalagi kijang city walk dan lain-lain. Yah, seperti komplek industri tambang pada umumnyalah.....

Namun akhirnya pasca selesainya zaman Pertambangan bauksit di kota kecil ini dan kemudian beberapa kawasan bekas tambang itu dihibahkan ke pemerintahan Kabupaten Bintan, yang waktu itu dibawah kepemimpinan Bupati Anshar Ahmad, kawasan bekas tambang itu akhirnya disulap menjadi Ruang Terbuka Hijau yang sungguh mempesona bagi siap saja yang datang ke kota ini.

Bahkan orang-orang yang pernah merasakan zaman penambangan bauksit dulunya di kota ini mengaku terkejut dengan perkembangan pesat kota kecil ini. Mereka sangat senang dan bahagia melihatnya. Karenanya warganya sekarang boleh berbangga dengan kota kecil ini.Tempat ini sekarang sudah menjadi satu tempat wisata alternatif bagi warga, tidak hanya dari Bintan tapi juga Kota Tanjungpinang.

Nah, menarik bukan? Semoga apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan ini bisa di contoh oleh daerah-daerah lainnya? menyulap bekas tambang jadi ruang terbuka hijau nan mempesona!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun