Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pak Menteri Sudirman Said, Seriuskah anda?

5 Mei 2015   00:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tak membahas itu.
Saya hanya sangat kagum pada Niat baik beliau membangun negri ini, salah satunya dengan menabuh genderang Perang untuk memperjuangkan Riset dan Pengembangan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Negri ini.

Latar belakangnya,
dari Cerita beliau tertegun menyaksikan 20 kincir Angin kecil, dengan ketinggian tiang hanya 4 meter, diameter bilah 1.6meter, berputar menari bersama Angin tanah Marapu Sumba.
Saat kunjungan ke dusun Kalihi,
desa Kamanggi Sumba Timur, tgl 7 April kemarin.
2 Jam beliau memandangi kincir tsb, dan bercengkrama bersama masyarakat. Sama seperti Bapak Dahlan Iskan yg juga tertegun berjam jam dibawah tarian indah kincir kincir kecil tsb 5 Oktober tahun lalu.

Kemaren saya dipanggil beliau,
setelah Ibu Tri Mumpuni menceritakan pada beliau, bahwa team saya adalah orang2 yg berada dibalik cerita ini. Ibu Puni adalah orang yg diminta oleh Bapak Dahlan Iskan, mentri BUMN saat itu, untuk membimbing saya dan Team Lentera Angin Nusantara membangun hampir 100 Kincir Angin, Para Penari Langit kecil itu, di 4 dusun, Sumba timur sejak Juni tahun 2013 silam.

Tak lama, hanya 10 menit waktu utk saya dan beliau berdiskusi.
Beliau meminta saya untuk mewujudkan RnD dan Produksi Kincir2 Angin ini dan Pengembangan yg lebih baik di Indonesia. Tentu saja saya iyakan. beliau memaparkan kesulitan, untuk mengisi Blank Point alias daerah tak berlistrik yg sulit dijangkau oleh PLN dengan "berbagai pertimbangan".
ada 1700 titik, yg jika menggandeng Swasta yg tak mau merug, sangat sulit sekali. seandainya setahun 170titikberes, perlu 10 tahun, ungkap beliau.

Tentu saya sebagai satu dari Ratusan Juta anak negri ini, tak akan menyia nyiakan kesempatan membangun negri dan mecarikan solusi ini.

Lalu saya bercerita, Bapak Mentri yg Terhormat. Jika Team kami, 5 orang Anak muda yg dibimbing Bu Tri Mumpuni, dan bersama rakyat mampu membangun 4 desa dalam 1 tahun,
Maka saya Yakin, seyakin yakinnya, InsyaaAllaah, Dengan Gerakan Pemuda Indonesia Menerangi Negri dibawah asuhan ESDM, dengan 5000 orang anak muda, 1000 titik pertahun dan 1700 titik insyaaAllaah 2 tahun beres.

Dan beliau mau mengerti,
segera dengan Dirut PT Pindad,
disampaikan niat tsb, dan Keputusan diambil, Pindad akan memproduksi 1000 unit Permanent Magnet Motor/Generator berkapasitas 2kW to 50kW. Semangat membangun negri itu bangkit lagi.

Ya, semoga Gerakan Pemuda Menerangi Negri Bergulir, bersama kami di Lentera Angin Nusantara, tak sedih lagi jika mereka mengatakan Bahwa yg membangun Sumba, adalah Mereka dari Luar Negri, spt artikel berikut.
http://thejakartaglobe.beritasatu.com/…/editorial-big-idea…/

Pemuda Negri,
Jangan biarkan mereka mengakui
mereka yg membangun negri ini
untuk Negri mu, Negri ku, Negri Kita.

Catatan Diri
20150411
Bersiap siap menuju UniLa dan Tulang Bawang.
Bismillaah.

Nah, pertanyaannya sekarang? Seriuskah Menteri  ESDM Sudirman Said dengan permintaannya kepada Ricky Elson tersebut? atau hanya sama dengan pejabat-pejabat lain yang hanya bual-bual kosong belaka!  Apalagi dari berita diatas beliau baru saja menggandeng perusahaan Asing untuk membangun mega proyek listrik Tenaga Angin dengan nilai trilyunan rupiah di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun