Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Anak: Boneka Syifa yang Hilang

14 September 2013   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:55 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syifa ogah-ogahan, masuk ke kamar mandi lalu berwudhu.  Kemudia sholat bareng mbahnya. Setelah sholat syifa berdoa menengadahkan tangannya. Dia berdoa dengan suara jelas.

"Ya, Allah......tunjukkan boneka syifa dimana.....syifa tak mau boneka itu hilang. Aamiin...".

Setelah itu mbah, mama dan Syifa bersama-sama mencari boneka yang hilang itu. Setiap sudut rumah ditelusuri. Namun tetap juga tidak ketemu.  Syifa mulai putus asa.

"Ma, sepertinya doa syifa belum dikabulkan Tuhan" Keluhnya. Dia termenung duduk di sofa ruang tamu. Dia ingat kata papanya. Doa yang baik pasti dikabulkan Tuhan, karena Tuhan Maha Pengabul doa. Hanya saja doa itu ada yang cepat dikabulkan namun ada juga yang lambat atau  bisa saja diganti dengan yang lebih baik. Semua tergantung dari bagaimana kita mensyukuri rezki yang sudah yang kita peroleh.

"Ahaaa.....Syifa tahu! Ma.....beli boneka yuk? Katanya mengejar mamanya ke kamar.

"Tadi katanya tidak mau diganti, maunya boneka yang lama juga..." Sindir mamanya.

"Iya ma, bukan untuk syifa tapi untuk dedek Aisyah...." Kata Syifa.

"Lho, boneka syifa yang hilang kok malah belikan boneka buat dedek Aisyah?" Tanya mamanya heran.

"Heheee......anu ma...tadi siang dedek Aisyah kerumah dengan mamanya. Lalu minta boneka Syifa, Syifa nggak mau. Habis itu kan boneka kesayangan Syifa. Aisyahnya menangis ma....keras ma tangisnya. Lalu Syifa tinggal aja pergi main......hehe....syifa pelit ya ma?! Kata syifa nyengir.

"Nah, kata papa pelit itu tidak boleh, karena itu sama saja tidak mensyukuri nikmat rezki yang kita dapat" jelas Syifa. Mamanya tersenyum mengucek rambut kepala Syifa. Merekapun pergi ke mall. Membeli boneka baru dan keperluan lainnya. Sekembalinya langsung ke rumah Aisyah, tetangga sebelah rumah.

"Aisyah...maapin kakak ya....tadi tak mau pinjamin bonekanya kakak. Nih buat Aisyah.....! Kata Syifa menyerahkan boneka yang baru dibeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun