Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diskon 50% a la Dahlan Iskan

19 Oktober 2011   10:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:45 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Saat tes kesehatan orangtua itu mengaku diberi ratusan pertanyaan untuk menguji daya ingat. "Pertanyaan yang disampaikan sekitar 300 pertanyaan untuk menguji daya ingat, supaya saya selalu ingat nasib rakyat kita ini, seperti yang pernah dilontarkan Bapak Presiden," tukasnya. Dahlan juga menceritakan pada saat  medical check up sangatlah teliti mulai dari bagian luar hingga dalam tubuh. "Teliti sekali diperiksanya, mungkin supaya bisa mendengar suara rakyat dengan baik," jelasnya. Uniknya! Pada prosesi pelantikan Kabinet indonesia bersatu jilid II di barisan mentri yang dilantik orang tua itu memakai jas hitam berdasi namun sepatu yang dipakai tidak senada dengan stelan jasnya, dia memakai sepatu kets pada pelantikan resmi oleh Presiden! Padahal sepatu kets adalah sepatu yang dilarang dipakai pada acara resmi kenegaraan. Baik protokoler dan  Presiden tidak menegurnya, sebelumnyapun si tua ini bahkan tidak meminta izin. Dialah Dahlan Iskan! si pemikir bebas, cerdas dan bernas!

Dahlan Iskan dipercaya oleh Presiden SBY sebagai menteri BUMN setelah berhasil membenahi PLN. Seusai pelantikan dalam sesi wawancara dengan wartawan, Dahlan berkomitmen untuk mengurangi intervensi politik ke tubuh BUMN. Seperti diketahui, jumlah BUMN saat ini adalah 142. Dengan jumlahnya yang banyak tersebut sumbangsihnya pada pendapatan negara tidak signifikan dengan modal pemerintah didalamnya. SBY mengatakan bahwa BUMN kita boros, dan beliau mengharapkan agar mentri yang baru dapat menggenjot pendapatan negara dari BUMN. Poin-point penting pembenahan BUMN  yang disampaikan Dahlan pada wartawan adalah ssebagai berikut :
  • "mendiskon" 50% rapat-rapat, laporan-laporan, ke kementrian oleh direksi BUMN. "Percuma membuat laporan terlalu banyak tapi tidak pernah dibaca, rapat terlalu sering tetapi belum tentu ada hasilnya," tandasnya.
  • "melawan" intervesi politik ke BUMN. "intervensi politik sudah tidak zamannya lagi !" tegas Dahlan.
  • Mengurangi intervensi kementrian BUMN terhadap direksi BUMN. "Direksi BUMN harus kerja keras dan mampu menghadang intervensi itu. Kalau ada direksi yang tidak sanggup menjaga dirinya dari intervensi, lebih baik mundur," ujarnya.
  • Memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada masing-masing BUMN untuk melakukan aksi korporasi."  Aksi korporasi adalah nafas dari sebuah perusahaan, karena kalau terlalu dikekang itu namanya bukan korporasi tetapi sebuah instansi. Setelah diberi keleluasaan dalam menjalankan aksi korporasi, maka dapat dimintai pertanggunajawaban dari aksi korporasi yang sudah dilakukan. Tanggungjawab itu ibarat racun. Kami minta tanggungjawab itu. Jadi jangan hanya minum madunya, racunnya juga harus ada." jelas Dahlan.
  • Mendorong pendapatan Laba yang besar." tugas korporasi adalah keharusan mencari , perusahaan harus menciptakan nilai korporasi agar dapat mencari laba yang lebih besar sehingga perusahaan harus lebih efisien!" Kata Dahlan.

Dahlan juga termasuk orang yang jujur dan rendah hati serta tahu diri. Ketika ditannya apakah istrinya siap menjadi ketua  IIP di Kementerian BUMN, beliau mengatakan bahwa istrinya masih ragu karena belum ada pengetahuan dan ilmu dalam memangku jabatan tersebut. " jika ada istri deputi, wakil kementerian BUMN yang lebih mempunyai wawasan dan pengetahuan di program kerja BUMN, dia sangat mendukung untuk menggantikan istrinya sebagai Ketua IIP di BUMN" Tambah Dahlan. Menyinggung penggantinya di PLN, Dahlan pernah berujar " PLN itu orang-orang pinter semua. Jadi tidak usah harus bingung cari pengganti saya. Tapi ketika nanti ada penunjukan yang lain tidak usah cemburu, baik yang senior maupun junior," ucap orang dekat Dahlan Iskan menirukan kata-kata Dahlan dalam sebuah perbincangan. Begitulah Dahlan orangnya bersahaja, bebas, cerdas dan bernas! Selamat bekerja Pak Tua! Tunjuk Ajar kami yang muda cara bekerja! Contohkan kami derita penyakit tidak penghalang untuk bekarya! Dorong kami,  bisa menjadi mesin handal bagi negara! Negara Indonesia tercinta, tempat kami lahir dibesarkan bunda! (Tanjung Uban, 19 Oktober 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun