Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Guru "Mengkhianati" Bangsanya di Sea Games 26 TH Palembang

14 November 2011   09:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudahkah anda membaca berita tentang prilaku oknum guru  SMP dan SMA di palembang pada saat sea games ke 26 Th di Palembang? ini kutipan beritanya :

Ratusan siswa SMP dan SMA di Kota Palembang secara bergantian menggunakan kostum sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam, untuk mendukung tim lawan menjadi pemenang. Reni, salah seorang siswa sekolah menengah di Palembang, mengatakan, untuk menjadi pendukung tim negara lain, mereka disediakan baju dan atribut sesuai negara yang didukung. tak hanya itu, mereka juga mendapatkan uang saku. Siapa yang mengoordinasinya? "Kami dikoordinir guru untuk menjadi pendukung tim sesuai dengan negara yang meminta," kata dia. Reni mengatakan, meskipun mendukung tim negara lain, tetapi di dalam hatinya tetap Indonesia yang didukung. Dukungan terhadap Indonesia pun mereka lakukan saat tim yang memesan mereka tidak bermain. Kapten tim nasional putri sepak takraw Indonesia, Mega Citra, mengatakan, solidnya pendukung tim lawan membuatnya merasa bermain di negeri orang. Dukungan suporter berwarga negara Indonesia justru diberikan untuk tim negara lain. "Kami sangat menyayangkan kenapa orang Indonesia rela menggadaikan harga diri bangsa hanya karena diberi baju dan atribut negara lain," kata dia, di Palembang, Minggu (13/11/2011).

Miris! Itulah yang penulis rasakan, seorang pendidik yang seharusnya menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme kepada anak didik mereka namun malah  "menggadaikan" harga diri bangsanya kepada negara lain dengan sejumlah uang.  Saya sedikitpun tidak menyalahkan anak-anak ini! Yang namanya anak-anak akan melakukan apapun yang diarahkan oleh gurunya apalagi mereka  mendapat kaus dan sedikit uang dan saya yakin oknum "guru" yang mengkoordinasikan tersebut tentu dapat lebih banyak lagi! Entah kemana hati nurani guru ini!Bah! Jika seorang berhati guru saja sudah begini, apa jadinya negara ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun