Selamat pagi,nila!
Lihatlah keluar, sunrise, embun pagi, kelopak bunga dan sarinya serta burung2 pipit mengucapkan kata yang sama.
Tanjung Uban Minggu pagi tlah mengisyaratkan sepi.
Udara yg kuhirup sambil lari pagi membisikan padaku:"bersiap2lah untuk merasapa sepi kawan!
Dalam rehat, aku melihat kapal tanki pertamina yang mesra dgn truk2 tanki yg tlah antri menunggu curahan polimer hidrokarbon untuk pembakaran.
Di sisi lain kapal Roro Tg.Uban - Batam yg gagah bersandar begitu manja pada pelabuhan.
Warga yg mesra menikmati sunrise dan angin laut yg meniup ombak.
Mengingatkan ku akan pesisir ancol , nila!
Inilah sepi yang diisyaratkan. Kau dan aku jauh dalam jarak, tapi dekat dalam angan.
Kau dan aku yg terpisah dalam waktu, tapi didekatkan oleh rindu.
salamku padamu, nila! Perempuan inspiratif, yang kueja dalam impian.
Teruslah hidup, nikmati proses yg berjalan, dan rutinkan doa untuk kebahagiaan kau dan aku!
(Tanjung Uban, Bintan. Minggu pagi, 22 Agustus 2010)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H